Pameran Karikatur

Unik! Ada Karikatur Politik di Bundaran HI

Pameran seni karikatur di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat, menarik perhatian. Event ini digelar, Minggu (24/9).

Featured-Image
Jelang Pemilu 2024, Pameran Seni Karikatur Polri Curi Perhatian Masyarkat di Kawasan CFD. (Foto: apahabar/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Pameran seni karikatur di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat, menarik perhatian. Event ini digelar, Minggu (24/9).

Tepatnya di sekitaran Pos Polisi Bundaran HI. Pameran ini bertajuk anekdot Abdurrahman Wahid alias Gusdur. Dengan narasasi; "Gitu ajak kok repot, politik mesem, adem ayem". 

Warga yang berkunjung di kawasan itu terlihat antusias. Melihat-lihat karya karikatur para seniman segaligus menikmati musik yang disuguhkan.

Baca Juga: Menengok Pameran Lukisan Seniman Legendaris Nasirun di Museum OHD

"Dalam konsep artpolisting ini kami mau menampilkan bahwasanya politik atau demokrasi bisa dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan dan menyejukkan,” kata Kompol Akta Wijaya.

Biar tahu saja. Event ini digelar Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri. Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-63. Kebetulan Akta adalah kepala timnya.

Tema yang diusung memang berkaitan dengan pesta demokrasi. Di mana sebentar lagi Pemilu 2024 bakal digelar.

Kata Kata, mereka ingin memberika kesan baik. Rasa menyejukkan dan menyenangkan jelas pesta demokrasi.

Ada tujuh seniman yang karyanya dipamerkan dalam pameran ini. Yakni milik GM Sudarta, Itok Isdiyanto, Non-o (Sudi Purwono), Gatot Eko Cahyono (Gatote), Pramono R Pramoedjo, Thomas Lionar dan Anwar Rosyid.

"Kurang lebih sekitar lebih 100 karya. Jadi kami menggaet mereka pendekatannya adalah dengan karikatur dan beberapa lukisan menjelaskan bagaimana situasi politik," ujarnya.

Baca Juga: Aktivis di Makassar Ekspresikan Sikap Antikorupsi Melalui Lukisan

 Selain di Jakarta, karya karikatur itu juga dipamerkan di beberapa kota besar lainnya. Seperti Batam, Bali, Pontianak, Palembang dan Surabaya. Digelar sejak Agustus hingga September ini.

Akta punya harapan dari event ini. Agar masyarakat dapat meramaikan acara pameran dan mengetahui kondisi politik jelang Pemilu 2024 di Indonesia.

“Harapannya semoga jauh lebih baik. Karena yang memang mau kami sentuh adalah rasa yang menyenangkan dan juga bagi masyarakat supaya paham,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner