bakabar.com, BANJARMASIN – Pendaftar kuliah lewat jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus bertambah.
Kuota tambahan pun diajukan pihak kampus berakreditasi A ini ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kuota awal KIP Kuliah untuk mahasiswa baru tahun ini hanya sebanyak 1.198 orang. Sedangkan jumlah pendaftar dilaporkan melebihi kuota.
“Sehingga ada mahasiswa yang tidak tertampung,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM Dr Muhammad Fauzi di Banjarmasin, Sabtu (17/10) dilansir Antara.
Fauzi berharap usulan ke Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu dikabulkan. Sehingga mahasiswa yang layak mendaptkan beasiswa namun tidak tertampung pada kuota awal bisa masuk di kuota tambahan.
KIP Kuliah dinilai sangat berarti bagi mahasiswa yang kurang mampu dari segi ekonomi keluarga.
“Apalagi mereka memenuhi syarat dari sisi akademik,” tandasnya.
Sebagai infomrasi, KIP Kuliah merupakan beasiswa untuk jenjang pendidikan tinggi yang digulirkan pemerintah dengan memberikan pembebasan biaya kuliah dan bantuan biaya hidup bulanan bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan ekonomi dan akademik.
Fauzi mewanti-wanti mahasiswa yang dinyatakan diterima namun di kemudian hari ada laporan dan terbukti melakukan pemalsuan dokumen atau manipulasi data dalam berkas syarat kelengkapan.
“Maka ULM berhak membatalkan yang bersangkutan sebagai penerima KIP kuliah,” jelasnya.
Fauzi menegaskan ULM memiliki standar ketat dalam setiap penerimaan mahasiswa termasuk untuk program beasiswa guna menjaga mutu lulusan.
Itu mengingat posisi ULM sebagai perguruan tinggi negeri terakreditasi A dan satu-satunya perguruan tinggi di Kalimantan yang masuk klaster 2.
Dan berada pada peringkat 47 dari 2.136 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia tahun ini versi klasterisasi perguruan tinggi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ULM sendiri memiliki 11 fakultas menerima 6.643 mahasiswa baru tahun 2020 ini. Terdiri dari 1.295 orang di jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan 3.253 orang jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serta 2.095 orang di jalur mandiri.