Tak Berkategori

Tuan Guru H Zainal Ilmi Al Banjari (3) dan Isyarat Kewafatannya

apahabar.com, BANJARMASIN – Menjelang kewafatan, Tuan Guru H Zainal Ilmi masih menyempatkan waktu untuk berdakwah. Sebelum…

Featured-Image
Tuan Guru Zainal Ilmi. Foto-riwayat-ulama.blogspot.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Menjelang kewafatan,Tuan Guru H Zainal Ilmimasih menyempatkan waktu untuk berdakwah. Sebelum berangkat, beliau berpesan untuk dikabarkan pada istrinya yang sedang menginap di kediaman mertua, "Cepat pulang nanti tidak sempat."

Baca Juga:Tuan Guru H Zainal Ilmi Al Banjari (1), Lahir di Desa "Gudang Ulama"

Di penghujung hidupnya, Tuan Guru Zainal Ilmi menghadiri majelis di Desa Karang Intan, Martapura.

Namun ulama karismatik Tanah Banjar itu seolah mengetahui kewafatannya tak lama lagi. Sehingga beliau meminta seseorang untuk mengabarkan pada istrinya yang sedang menginap di rumah mertua beliau. Pesan itu; Cepat pulang nanti tidak sempat.

Selain pesan singkat itu, Tuan Guru Zainal Ilmi juga mengingatkan pada orang yang ada di sekitar beliau sebelum berangkat ke Karang Intan. Beliau berkata, "Nanti banyak orang, nanti banyak orang."

Di Karang Intan, setelah acara selesai, Tuan Guru Zainal Ilmi mendadak sakit dan wafat di medan dakwah. Hari itu Jumat 13 Dzulqaidah 1375 bertepatan dengan 21 Juni 1956 M, sekitar pukul 12.00 Wita.

Wafatnya Tuan Guru Zainal Ilmi bertepatan dengan musim kemarau. Sungai yang menjadi jalur transportasi saat itu telah kering. Sehingga niat untuk memakamkan jenazah beliau ke desa Kelampayan, berdekatan dengan pusara orangtua dan datuknya -Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari-, mendapat kendala berarti.

Saat itu, muncullah inisiatif untuk memakamkan jenazah beliau di tempat lain. Seperti di kampung halamannya di desa Dalam Pagar atau di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana.

Ide untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana datang dari Jendral Hasan Basri, sebab beliau dianggap sebagai sesepuh di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Semua usulan terebut disambut baik oleh ahli waris. Namun mereka masih tetap menginginkan jasad almarhum dimakamkan di Kalampayan, kendati hal itu mendekati mustahil.

Keajaiban pun terjadi, pada Jumat malam hujan turun sangat deras. Sehingga sungai yang semula kering, menjadi berair, dan bisa dilewati perahu.

Dengan demikian, jenazah Tuan Guru Zainal Ilmi pun dimakamkan di desa Kelampayan pada Sabtu 14 Dzulqaidah 1375 H/22 Juni 1956 M, berdampingan dengan makam ayah beliau, Tuan Guru H Abdussamad yang tidak jauh dari makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Makam Tuan Guru Zainal Ilmi sejak saat itu menjadi tempat berziarah, setelah para pengunjung berziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad Al banjari atau Datuk Kelampayan.

Baca Juga:Tuan Guru H Zainal Ilmi Al Banjari (2) dan Rahasia yang Terbongkar Setelah Kewafatannya

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner