Trending Sepekan: Bos Motor Bekas HST Dibunuh, Dokter Gadungan Kotabaru, Polisi Tewas di Kampung "Narkoba"

Sederet peristiwa menarik menghiasi halaman pemberitaan Apahabar Banjarmasin selama sepekan. Bahkan sampai trending topik di media sosial.

Featured-Image
Olah TKP kasus pembunuhan Ardani di Desa Telang, Batang Alai, HST. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Sederet peristiwa menarik menghiasi halaman pemberitaan Apahabar Banjarmasin selama sepekan. Bahkan sampai trending topik di media sosial.

Berikut sejumlah peristiwa yang menjadi sorotan pembaca selama sepekan:

1. Bos Motor Bekas HST Dirampok-Dibunuh

Pembunuhan Barabai
Seorang personel kepolisian melakukan pemeriksaan di TKP tewasnya Ardani, Desa Telang, Batang Alai, Hulu Sungai Tengah. Foto: Polres HST

Aksi perampokan hingga berujung pembunuhan bos motor bekas, Ardani (49), menggegerkan Desa Telang, Kecamatan Batang Alai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Pembunuhan bermula pada Senin (28/11) sekitar pukul 00.30 Wita.

Kala itu, korban tengah tertidur pulas bersama istri di ruang tamu.

Seketika ia terbangun karena hendak ke kamar mandi. Saat melintasi kamar, ia melihat laki-laki dengan gelagat mencurigakan.

"Pria itu ada di kamarnya. Diduga pencuri yang masuk ke dalam rumahnya," ucap Kasubsi Humas PIDM Polres HST, Aipda Husaini dihubungi bakabar.com, Selasa (29/11) siang.

Pria tidak dikenal tersebut diduga masuk melalui pintu teralis gudang depan sebelah kanan.

Lantaran kepergok, maka perkelahian antara korban dan pelaku pun tidak terhindarkan.

Sejurus kemudian, istri korban berteriak minta tolong ke tetangga. Namun, ia sudah mendapati sang suami tergeletak bersimbah darah.

"Tepat di depan pintu samping sebelah kiri rumah," katanya.

Sialnya, pelaku berhasil melarikan diri melalui pintu samping. Sementara korban dievakuasi ke RSUD Barabai. Nahas, nyawa korban keburu melayang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas akibat luka perut sebelah kiri dengan usus terburai, luka sayat di pantat sebelah kiri, dan luka bacok bahu belakang sebelah kanan.

Sampai berita ini diturunkan, Husaini memastikan Kapolres HST AKBP Sigit Hariyadi telah menerjunkan tim untuk memburu pelaku.

"Kapolres mengucapkan turut berbelasungkawa dan mengimbau ke keluarga korban untuk mempercayakan proses hukum kepada Polres HST," pungkas Husaini.

2. Dokter Gadungan Kotabaru

Dokter cantik palsu Kotabaru
Dokter cantik palsu, ternyata seorang pria inisial EKR (25). Berhasil tipu pria di Kotabaru hingga ratusan juta. Foto-Polres Kotabaru for bakabar.com

"Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga."

Mungkin itu peribahasa yang pas menggambarkan sosok EKR (25), pria yang menyamar sebagai dokter cantik dengan tujuan memberdaya korbannya.

Memakai nama Adelia, EKR berhasil membuat pemuda Kotabaru berinisial FPK (26) terkecoh.

Awalnya, perkenalan keduanya terjalin via Facebook pada 2017 silam. Komunikasi mereka pun berlanjut melalui WhatsApp.

Liciknya pelaku, ia memakai foto profil orang lain di Facebook maupun WhatsApp.

Kepada korban, pelaku mengaku sebagai dokter umum di Jawa Timur (Jatim). Korban pun percaya.

Seumur jagung, keduanya memutuskan untuk menjalin asmara.

Setiap berhubungan via telepon, pelaku bersuara layaknya perempuan. Namun, pelaku kerap menolak jika diajak video call.

Meski LDR, korban merasa makin cinta dengan pelaku.

Rupanya, rasa cinta korban dimanfaatkan pelaku dengan meminta bantuan menyelesaikan utang-piutang.

Agar korban percaya, pelaku bersedia datang ke Kotabaru untuk dinikahi korban.

korban pun terpengaruh. Ia ketipu mentransfer uang sebesar Rp361,7 juta.

Bukannya melunasi utang, pelaku malah berfoya-foya dengan membeli iPhone 13 Pro Max, laptop Accer, perabotan rumah tangga dan pakaian.

"Selain itu, duit hasil tipuan juga digunakan untuk makan sehari-hari, membayar toko, membuka usaha kuliner dan sisanya dipinjamkan ke teman-temannya di Sumenep," ucap Kapolres Kotabaru melalui Kasatreskrim AKP Abdul Jalil, Rabu (1/11) kemarin.

3. Polisi Tewas di Kampung Narkoba Puntun Palangka Raya

Polisi Tangkap Sejumlah Orang di Kampung Puntun Buntut Tewasnya Anggota Polda Kalteng
Sejumlah orang yang diduga terlibat penganiayaan dan pembunuhan Anggota Polda Kalteng di ringkus dari Kampung Puntun. (bakabar.com/Andre)

Seorang anggota Polda Kalteng tewas mengenaskan di Kampung Puntun, Palangka Raya, Jumat (2/12).

Ia merupakan salah satu personel Biddokkes Polda Kalteng berinisial AW berpangkat Aipda. Saat ditemukan warga, terdapat sejumlah luka di sekujur tubuh AW.

Dari informasi dihimpun, AW diduga dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam, benda tumpul dan senapan angin.

Sebelum dinyatakan tewas, korban sempat mendapatkan pertolongan oleh warga sekitar. AW digotong menggunakan gerobak untuk menuju rumah sakit Bhayangkara.

Namun di tengah perjalanan, nyawa korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng, Kombes Pol Faisal Napitupulu membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan bahwa satu anggota Polda Kalteng diduga dianiaya oleh orang tidak dikenal di Kampung Puntun Palangka Raya.

"Kami saat ini masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pelakunya," katanya, Sabtu (3/12).

Editor


Komentar
Banner
Banner