bakabar.com, JAKARTA – Deputi Politik 5.0 TPN Andi Widjajanto memastikan tidak ada data sensitif dan rahasia pertahanan yang disampaikan Ganjar Pranowo kepada capres 02 Prabowo Subianto dalam debat capres.
“Kalau bicara data, pertama kami pastikan data-data yang kemarin disampaikan Mas Ganjar itu seluruhnya data terbuka, bukan data rahasia, bukan data sensitif yang teman-teman juga bisa langsung memperolehnya dari sumber-sumbernya,” kata Andi kepada awak media di Media Center TPN Ganjar Mahfud, Senin (8/1).
Andi mengklaim, data yang dipilih untuk disajikan Ganjar pada debat kemarin adalah data yang paling relevan dengan debat pertahanan.
Baca Juga: Capres 01-02 Saling Serang, PDIP: Keuntungan bagi Ganjar
Data yang disajikan, kata dia, tidak melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), terutama di bagian data yang dikecualikan.
“Karena data itu ada di websitenya Kemenkeu, data itu ada di websitenya Kemenko polhukam. Data itu juga ada di website lembaga-lembaga kajian global yang dipercaya,” jelasnya.
Andi mencontohkan, data terkait pencapaian MIF 2024 pada bulan September 2023 dapat diakses melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) website Kemenpolhukam.
Baca Juga: Kritik Jokowi soal Serang Personal, Tim Ganjar: Justru Prabowo
“Di LAKIP ada deputi I, II, III, IV, lalu deputi IV adalah deputi pertahanan negara ada dokumen publiknya dibuka. Teman-teman akan melihat grafis pertamanya. Lalu di grafisnya itu muncul pencapaian MIF 2024. Lalu sebagian besar data dalah data global dari lembaga2 kajian, think tank yang memang sudah punya kredibilitas lama,” jelasnya.
Sementara data terkait dengan alokasi anggaran belanja pertahanan yang cenderung menurun diperolehnya melalui sumber di IISS, London yang rutin mengeluarkan data military balances.
Ia mengklaim, military balances adalah salah satu data yang paling dapat dipercaya dalam bidang militer. Karena, di dalamnya memuat kekuatan, kemampuan pertahanan, alutsista negara-negara di seluruh dunia dengan analisis tajam.