Pemkab Barito Kuala

Titik Sudah Ditentukan, Batola dan Kapuas Kebut Rencana Jembatan Tabukan-Dadahup

apahabar.com, MARABAHAN – Dicetuskan sejak 2001, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Barito Kuala di Kalimantan Selatan…

Featured-Image
Pemkab Barito Kuala dan Kapuas duduk bersama untuk menentukan titik lokasi rencana pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN - Dicetuskan sejak 2001, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Barito Kuala di Kalimantan Selatan dan Kapuas di Kalimantan Tengah sudah menentukan titik lokasi.

Penentuan lokasi ini diputuskan dalam rapat koordinasi antara kedua kabupaten yang diwakili Sekdakab Batola, Zulkipli Yadi Noor, dengan Sekdakab Kapuas, Septedy, Rabu (16/3).

Kedua belah pihak menyepakati titik pembangunan jembatan berada di Desa Pantang Baru Kecamatan Tabukan dan Desa Muara Dadahup di Kecamatan Kapuas Murung.

Mengingat biaya yang dipastikan tidak sedikit, diputuskan pembangunan menggunakan kesepakatan sinergi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebagai langkah awal pengusulan kepada pemerintah pusat, akan dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Pemkab Batola dan Kapuas yang dijadwalkan minggu pertama April 2022.

"Kami optimistis pengusulan tersebut dipertimbangkan untuk disetujui, mengingat di Kapuas terdapat proyek strategi nasional Food Estate," papar Estedy.

“Sebagian infrastruktur penunjang juga sudah siap, meski beberapa ruas masih berupa jalan kecil. Dengan skema pembiayaan dari ABPB, tentu hal ini akan terintegrasi, termasuk pembangunan jembatan penyokong di Sungai Mangkatip,” imbuhnya.

Di sisi lain, feasibility study sebenarnya sudah dilakukan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Batola di pertengahan 2008.

Bahkan di awal 2011, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel sudah mengeluarkan sejumlah rancang desain jembatan.

Hal tersebut lantas ditindaklanjuti Batola dengan pembuatan dan peningkatan jalan menuju lokasi rencana pembangunan jembatan, baik di Pantang Baru maupun Tamba Jaya.

“Kami sebenarnya memiliki empat titik alternatif lokasi pembangunan jembatan, termasuk di Desa Pantang Baru dan Tamba Jaya,” sahut Zulkipli Yadi Noor.

“Dalam penetapan lokasi, kami menghindari pengeluaran biaya yang lebih besar seperti merelokasi pemukiman penduduk,” tandasnya.

Komentar
Banner
Banner