Serba-serbi Ramadan

Tips Mengatasi Bibir Kering saat Puasa, Hindari Garam Salah Satunya

Bibir dan kulit yang terasa lebih kering saat puasa merupakan permasalahan yang dialami banyak orang. Hal ini seringkali terjadi lantaran tubuh mengalami dehid

Featured-Image
Ilustrasi bibir kering saat berpuasa. Foto: Dream.co.

bakabar.com, JAKARTA - Bibir yang terasa kering saat puasa merupakan permasalahan yang kerap dialami. Hal ini terjadi lantaran tubuh mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan selama lebih dari setengah hari.

Bahkan bibir yang terlampau kering bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga iritasi. Untuk itu, dr Kevin A Maharis, MD, Dip (Derm) MHA, Medical Director Maharis Clinic memberikan sejumlah tips yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi kulit dan bibir yang kering saat bulan puasa.

Menurut dr Kevin, selama masa puasa, penting untuk lebih memperhatikan asupan kulit dengan menggunakan skincare, terlebih saat sahur di pagi hari dan saat buka puasa di sore hari.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan untuk menggunakan produk skincare setelah mandi untuk hasil yang lebih optimal.

"Setelah sahur, saat berbuka puasa, sewaktu kena cairan, langsung pakai produk yang bisa sealing off, itu penting," ujar dr Kevin dikutip dari detikHealth, Selasa (28/3)

Selain menggunakan produk skincare wajah yang memiliki kemampuan mengunci kelembapan kulit seperti face oil atau minyak wajah, ia juga menjelaskan bahwa asupan makanan juga mempengaruhi kemampuan kulit dalam menyerap cairan.

"Makanan, hindari makanan-makanan yang bergaram karena garam itu bisa membuat semakin kering," jelas dr Kevin.

"Karena garam itu seperti spons terhadap air. Jadi kalau kita makan (makanan asin) kemudian tidak minum jadinya haus terus, karena garam mengambil cairan dari mana pun, termasuk dari kulit, dari bibir, dan sebagainya," lanjutnya.

Selama berpuasa, asupan cairan dalam tubuh pun tetap harus terpenuhi dengan baik. Ketika cairan dalam tubuh tercukupi, kulit dan bibir akan terjaga kelembapannya.

"Lalu pada saat minum, minumnya dikombinasi sama cairan isotonik. Itu membantu karena cairan isotonik itu tipe mineralnya water trapping. Jadi pada saat kita minum, tidak dibuang kemana-kemana (cairannya), tapi di repaint di kulit kita, di tubuh kita," pungkasnya,

Editor


Komentar
Banner
Banner