bakabar.com, BANJARBARU - Salah satu perpustakaan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru memiliki fasilitas Kafe yang diberi nama Literasi Waka 7.
Kafe Literasi Waka 7 ini berlokasi di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Darpusda) Jalan Wijaya Kusuma 7, Kelurahan Komet Banjarbaru Utara.
Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin meresmikan kafe ini pada Kamis (18/1) lalu.
Karena letaknya yang berada di jalan Kusuma 7, Kepala Darpusda Kota Banjarbaru, Slamet Riyadi, menamai Kafe Literasi ini dengan kata singkatan Waka 7.
"Jika di Banjarmasin diberikan nama Perpus Palnam, maka di Kafe Literasi kita selipkan nama dengan singkatan Waka 7 yang diberikan oleh pendahulu kami dan kami lestarikan," ucap Kepala Darpusda Kota Banjarbaru, Slamet Riyadi, Selasa (23/1).
Baca Juga: Ketua Dewan Komisioner OJK Kunjungi Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Binaan Bank Kalsel
Kafe yang letaknya persis berada di sebelah pusat ruang perpustakaan daerah ini memungkinkan disinggahi pembaca atau pengunjung perpustakaan.
Bedanya, jika pembaca masuk ke Kafe Literasi Waka 7 di sebelah perpustakaan, maka akan otomatis keluar dari ruang steril.
"Artinya boleh makan, boleh membawa tas dan menikmati fasiltas buku, internet gratis hingga komputer selama seharian penuh," jelas Slamet.
Adapun jumlah koleksi buku di perpustakaan sendiri sebanyak 20.113. Jumlah itu meliputi koleksi buku konvensional sebanyak 14.593 judul dan buku digital sebanyak 2.293 judul.
Ditambah dengan koleksi buku di Pojok Baca pada Mal Pelayanan Publik sebanyak 3890 judul yang juga bisa diakses.
"Di dalam Kafe, pembaca dapat memesan makanan dan minuman bahkan sembari mengerjakan tugas. Tentunya kami memfasilitasi salah satunya bagi kawan-kawan mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir bisa memanfaatkan ruang ini karena banyak referensi buku dan wifi gratis," sambungnya.
Kafe Literasi ini menjadi salah satu langkah pemerintah kota untuk menaikkan tingkat kegemaran membaca para generasi muda, sekaligus meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi di Kota Banjarbaru yang saat ini berada di angka 67,27.
"Karena idealnya berada di atas angka 75 itu baru baik, namun itu pun belum sangat baik," ucapnya.
Meski begitu, Kafe Literasi ini bukan satu-satunya fasilitas dari pemerintah untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat. Ada lagi fasiltas lain seperti ruang baca anak, studio mini, ruang referensi yang miliki tempat diskusi, dan ruang baca umum.
"Studio mini itu bisa dimanfaatkan pada hari Senin-Kamis untuk pemutaran film-film lokal selama dua sesi yakni pukul 09.00 Wita sampai pukul 14.00 Wita, diperuntukan bagi pelajar hingga mahasiswa secara gratis," ungkapnya.
Baca Juga: Madun Tak Kunjung Disanksi, Bawaslu Minta Pemprov Kalsel Bersikap
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin mengapresiasi inovasi Kafe Literasi ini dalam rangka meningkatkan budaya membaca generasi muda di Ibu Kota Kalsel.
"Karena ini termasuk PR kita bersama bagaimana meningkatkan literasi dengan menanamkan budaya gemar membaca kepada generasi muda. Dengan ini, harapannya tingkat baca dan literasi masyarakat lebih meningkat lagi," ucap Aditya usai peresmian beberapa waktu lalu.
Aditya juga bilang jika Kafe Literasi ini sesuai dengan julukan kota Idaman yakni Kota Pendidikan dan Kota Pelajar.
"Semoga menjadi contoh bagi perpustakaan lain. Termasuk juga dari banyak Kafe di Banjarbaru menyiapkan atau menyediakan pojok bacanya juga," tuntasnya.