bakabar.com, BANJARBARU - Sebagai upaya meningkatkan minat baca dan kesenian berbahasa, Pemkot Banjarbaru melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah menggelar festival literasi dengan pawai literasi dan flash mob di sekira Lapangan Dr. Murjani, Sabtu (22/10).
Festival ini diikuti tokoh - tokoh penggiat literasi dan ribuan anak sekolah dasar (SD) serta menengah pertama (SMP).
Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin mengatakan bahwa peringatan hari literasi di Banjarbaru ini sebagaimana biasanya peringatan rainy day namun lebih di Indonesiakan sehingga namanya menjadi festival literasi.
"Tujuannya agar minat baca, minat kepada literasi ini lebih mengkat lagi terkhusus di Banjarbaru, mudah - mudahan ke depannya literasi ini lebih diminati masyarakat," ujar Ovie sapaan akrabnya saat ditemui bakabar.com seusai acara.
Lebih lanjut katanya, Pemkot mengimbau kepada seluruh sekolah untuk lebih menghidupkan dan mengaktifkan lagi gerakan cinta literasi.
Senada dengan Ovie, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo juga mengatakan demikian.
Dan harapannya, disamping anak - anak gemar membaca produk digital juga tetap gemar membaca buku.
"Karena itu, hari ini kita ada flashmob membaca dan ke depannya ada upaya upaya yang kita lakukan supaya kepemilikan buku untuk semua anak ini meningkat," ujarnya.
Sebab menurut data yang Dedy kantongi, minat membaca dan membeli buku di Indonesia sangat rendah.
"Kalau di luar negeri itu 1 tahun bisa 19 kali membeli buku, ditempat kita jauh dibawah itu," ungkapnya.
Itulah katanya tantangan saat ini, di mana karena adanya produk digital menjadikan buku manual tersisihkan. Sehingga Disdik sebutnya tengah berupaya agar kedua seni literasi ini tetap hidup.