Sport

Timnas Indonesia Tak Menarik, Naturalisasi Tijjani Reijnders Buntu

apahabar.com, JAKARTA – Upaya PSSI menaturalisasi Tijjani Reijnders, tampaknya hanya bertepuk sebelah tangan. Alasan pemain berdarah…

Featured-Image
Masih berusia 23 tahun, Tijjani Reijnders menolak kesempatan memperkuat Timnas Indonesia. Foto: Parboaboa

bakabar.com, JAKARTA – Upaya PSSI menaturalisasi Tijjani Reijnders, tampaknya hanya bertepuk sebelah tangan.

Alasan pemain berdarah Indonesia-Belanda tersebut cukup simpel. Tijjani Reijnders belum belum berminat untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Penolakan tersebut disampaikan Hasani Abdulgani, anggota Exco PSSI yang ditugasi melakukan proses naturalisasi.

“Baru dikabarkan dari kolega di Eropa, dimana Tijjani Reijnders belum berminat bergabung Timnas. Semoga next time dia berminat,” tulis Abdulgani melalui akun Instagram pribadi, Jumat (18/2).

Dengan demikian, bertambah lagi menambah deretan pemain incaran pelatih Shin Tae-yong yang gagal dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Sebelumnya PSSI sudah mengontak Mees Hilgers dan Kevin Diks. Namun mereka juga menolak, karena tidak mendapat restu dari orang tua.

Di sisi lain, PSSI sudah berhasil mendapatkan komitmen Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk dinaturalisasi. Bahkan berkas kewarganegaraan mereka sudah mulai diproses Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Sekarang kami lagi menunggu respons dari beberapa pemain lain yang direkomendasi Coach Shin. Semoga target untuk empat pemain tetap tercapai,” pungkas Hasani.

Darah Maluku

Tijjani Reijnders memiliki darah Maluku dari sang ibu yang bernama Angelina Lekatompessy. Sementara sang ayah, Martin Reynders, merupakan mantan pemain PEC Zwolle.

Berusia 23 tahun atau tepatnya kelahiran 29 Juli 1998, Tijjani awalnya lebih banyak bermain untuk AZ Alkmar U-21 di Esrste Divisie atau Liga 2 Belanda.

Lantas sejak Januari 2018, Tijjani beberapa kali dimainkan bersama skuat senior, ketika belum genap berusia 20 tahun.

Di sisi lain bersama AZ Alkmar U-21, Tijjani mencatatkan 32 penampilan dengan torehan 6 gol dan 7 asisst di musim 2017/2018.

Sementara di Esrste Divisie musim 2018/2019, Tijjani mencetak 8 gol dan 2 assist dari 36 penampilan.

Performa itu menarik perhatian RKC Waalwijk untuk meminjam tenaga Tijjani di musim 2019/2020.

Tampil dalam 11 pertandingan di kasta teratas Liga Belanda bersama RKC Waalwijk, Tijjani menyumbangkan 1 assist.

Tijjani pun akhirnya dipulangkan AZ Alkmar di musim 2020/2021 dan dipercaya tampil dalam 22 pertandingan.

Penampilan Tijjani semakin membaik di Liga Belanda 2021/2022. Dari 20 penampilan, pemain yang menimba ilmu sepakbola bersama PEC Zwolle ini mengemas 2 gol dan 2 assist.



Komentar
Banner
Banner