bakabar.com, SAMPIT - Perpanjangan pencarian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamanatan Mantangai, Kabupaten Kapuas tak kunjung membuahkan hasil.
Setelah berupaya selama 10 hari sejak Jumat (3/5) sampai Minggu (12/5/2024), Tim SAR Gabungan pun menghentikan pencarian Aditya Dharma Santoso (20).
Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya, AA Alit Supartana mengaku, pihaknya sudah berusaha keras melakukan pencarian. Namun tak kunjung ada titik terang.
Baca Juga: Pencarian Mahasiswa ULM Hilang di Hutan Kapuas Diperpanjang
"Kami telah berupaya untuk menemukan korban hingga hari kesepuluh, namun tak juga berhasil. Setelah berkoordinasi dengan unsur SAR, pihak perusahaan dan keluarga korban, sehingga kami mengambil keputusan bahwa Operasi SAR ditutup dan selanjutnya akan dilakukan pemantauan," terang Alit Supartana, Senin (13/5/2024)
"Namun tidak menutup kemungkinan pencarian akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban,” sambungnya.
Tim telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian baik melalui darat hingga menyisir di anak-anak sungai sekitar hutan, namun belum dapat menemukan korban.
“Kendala yang dihadapi Tim di lapangan adalah search area yang luas, akses yang terbatas dan visibility yang minim karena lebatnya tumbuhan yang ada di area hutan," ungkapnya.
Alit Supartana juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras Tim SAR Gabungan, karena sudah menjalankan tugasnya melakukan selama sepuluh hari pencarian.
"Semoga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah. Dan semoga tanda-tanda keberadaan korban ditemukan. Dengan ditutupnya Operasi SAR, unsur yang teribat kembali ke kesatuannya masing-masing," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aditya Dharma Santoso beserta teman-temannya sedang melakukan kegiatan geotagging di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, dan dinyatakan hilang pada Kamis (02/05/2024) sekitar pukul 16:00 WIB.
Dalam menjalankan tugasnya, korban berpencar untuk melakukan Geotagging di petak enam, tetapi hingga sore hari setelah tim berkumpul di titik awal dan menunggu di basecamp korban tidak kunjung tiba ke lokasi.
Rekan korban pun kemudian berinisiatif melakukan pencarian dibantu oleh warga sekitar, namun korban masih belum ditemukan dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Instansi pemerintah setempat.
Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian terdiri dari Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Polsek Mantangai, Babhinsa Mantangai, BPBD Kabupaten Kapuas, Tim Rescue PT Asmin, Tim Rescue PT TOP, dan masyarakat setempat.