Sport

Tim PUBG Mobile Enam Sembilan esports Menjawab Kritik dengan Prestasi

apahabar.com, JAKARTA – Tim Enam Sembilan esports dari cabang PUBG Mobile di bawah naungan IESPA DKI…

Featured-Image
Tim Enam Sembilan esports dari cabang PUBG Mobile tampil mengesankan di FORNAS VI/2021 Palembang. (Foto: dok. apahabar.com)

bakabar.com, JAKARTA – Tim Enam Sembilan esports dari cabang PUBG Mobile di bawah naungan IESPA DKI Jakarta, sukses membawa harum nama Ibu kota, dengan membawa pulang medali perak di kancah Festival Olahraga Kreasi Nasional (FORNAS) VI/2021 Palembang, Sumatra Selatan, pada 1-7 Juli 2022 lalu.

Hasby Prasetyo, Manager Tim Enam Sembilan esports, menceritakan kisah perjuangan anak-anak asuhnya dalam mengikuti turnamen tersebut.

“Kita (sebelum ke FORNAS) telah melalui kualifikasi panjang, pertama ke tingkat daerah dulu. Kita ini diambil yang terbaik dari daerah Jakarta. Yang ber-KTP Jakarta,” ujar Hasby saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/7).

Lebih jauh Hasby mengungkapkan, bahwa sebenarnya tim Enam Sembilan esports merupakan juara kedua dari kualifikasi daerah tersebut, lantaran juara satunya ternyata memiliki KTP Sulawesi Utara. Jadi mereka tidak bisa mewakili DKI Jakarta.

"Kalau beredar rumor bahwa kita (tim Enam Sembilan esports) dipilih sama orang dalam, itu tidak benar. Kami berhak untuk mewakili Jakarta untuk FORNAS tersebut," tegasnya.

Dari sisi manajemen, Hasby menjelaskan bahwa tim Enam Sembilan esports sudah memercayakan pemain-pemainnya di bawah naungan IESPA DKI dan mendukung penuh apa yang dibutuhkan timnya dalam kompetisi akbar tersebut.

“Kami sudah memercayakan player-player kita untuk dibawa oleh IESPA DKI mewakili DKI Jakarta di FORNAS. Kami hanya support apa yang kira-kira dibutuhkan, seperti soal pelatih,” katanya.

Soal pencapaiannya di FORNAS, menurut Hasby ada faktor tim yang terlambat panas dan posisi zona circle yang dinilai cukup merugikan meski sempat beradaptasi, sehingga hanya meraih medali perak di game PUBG Mobile.

"Kekurangan dan kesalahan itu berbeda ya. Kalau kekurangan kita itu ada di final, soalnya pas kualifikasi kita juara satu di Grup B. Di final kami panasnya lama, belum mendapat sense-nya. Dan dari circle map, kami terpental terus, sehingga kurang menguntungkan. Tetapi akhirnya dari anak-anak bisa beradaptasi dan masuk circle," terangnya.

Mengenai persiapan FORNAS 2023 di Bandung, tim Enam Sembilan esports akan memperbanyak mengikuti turnamen offline untuk melatih mental para pemainnya. Ia menilai, turnamen offline dengan online memiliki mental yang berbeda.

“Alhamdullilah, untuk turnamen-turnamen offline mereka sudah juara terus, setidaknya kalo tidak juara mereka di atas 10 besar,” tutupnya.

(Adit)



Komentar
Banner
Banner