Kalsel

Tikungan Puntik Renggut Nyawa Warga Teluk Tiram

apahabar.com, MARABAHAN – Tikungan S di Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana, Barito Kuala, kembali memakan korban…

Featured-Image
Jasad korban kecelakaan lalu lintas di tikungan S sebelum dibawa ke ruang jenazah RSUD Ulin Banjarmasin. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Tikungan S di Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana, Barito Kuala, kembali memakan korban jiwa, Jumat (14/2) petang.

Korban terakhir di kawasan yang rentan kecelakaan lalu lintas tersebut adalah Abdul Wahid, warga Jalan Bahagia RT 07/1 Kelurahan Teluk Tiram Banjarmasin Barat.

Pria 63 tahun tersebut terlibat tabrakan dengan dump truck Mitsubishi DA 1899 AE yang dikemudikan Muhlisin.

Muhlisin sendiri dalam perjalanan dari arah Marabahan menuju Banjarmasin. Sedangkan korban yang mengendarai Honda Beat DA 6412 AHD datang dari arah sebaliknya.

Setibanya di tikungan S, korban melambung ke kanan jalan kemudian menabrak bagian bak samping kanan truk, lalu terpental lagi ke kiri jalan.

Akibat benturan fatal tersebut, korban meninggal dunia di tempat. Jenazah korban kemudian dibawa ke ruang jenazah RSUD Ulin Banjarmasin sebelum dikebumikan.

“Dari keterangan sejumlah saksi, korban terlambat menurunkan kecepatan di tikungan,” jelas Kapolres Barito Kuala, AKBP Bagus Suseno, melalui Kasat Lantas AKP Faisal Amri Nasution, Sabtu (15/2).

Sudah 32 Meninggal Dunia

Tikungan S termasuk blackspot atau rawan kecelakaan di Kecamatan Mandastana yang terbentang sejak Kilometer 19 sampai 34 Jalan H Hassan Basry. Total terdapat tujuh blackspot yang diwaspadai dan ke semuanya berada di jalur jalan nasional.

Blackspot tersebut menyumbang 45 kecelakaan lalu lintas di Batola sepanjang 2019, atau naik hingga 50 persen dari 29 kecelakaan yang terjadi setahun sebelumnya.

Pun angka korban yang meninggal dunia ikut meningkat. Dari 21 korban dalam data 2018, melonjak hingga 36 orang hingga akhir Desember 2019.

Pasang Plang Lampu Alfamart di Martapura, Buruh Ambruk Tersetrum

Ironisnya 32 dari 36 korban meninggal merupakan penyebab kecelakaan. Angka tersebut juga meningkat dari data 2018 sebanyak 18 orang.

Selain korban meninggal dunia, kerugian material akibat kecelakaan juga melonjak dalam dua tahun terakhir dari sebelumnya Rp73,7 juta menjadi Rp145,6 juta.

Baca Juga:Hanya Dalam Sehari, Dua Truk Renggut Nyawa Kades dan Ojek

Baca Juga:Kebakaran Pasar Batuah Banjarmasin Renggut Nyawa, Satu Koma

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner