Kenaikan pangkat sebagai bentuk penghargaan dari Polri kepada anggota yang memiliki dedikasi tinggi seperti mendiang Bripka Mashuddin.
"Ini sangat kita apresiasi, salah satu jiwa patriot yang tinggi. Penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa kita berikan," kata Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo.
Sabana melihat apa yang dilakukan oleh Bripka Mashuddin adalah perjuangan demi tugas kepolisian untuk memberikan keamanan pada masyarakat.
Bripka Mashuddin sendiri meninggalkan tiga orang anak, dan seorang istri.
"Keluarga yang ditinggalkan akan kita perhatikan, juga dari Bhayangkari," sambungnya.
Atas kejadian itu, Sabana menyampaikan jajaran Polresta Banjarmasin turut berduka. Mereka mendoakan segala amal ibadah Bripka Mashuddin diterima oleh Yang Maha Kuasa.
Sabana berpesan untuk para jajaran kepolisian jangan mengendurkan semangat. Gugurnya Bripka Mashuddin mestinya dijadikan motivasi agar lebih waspada dalam bertugas.
"Kita jangan mundur, jangan putus semangat, malah ini dijadikan cambuk kita untuk lebih waspada lagi," tuturnya.
Pantauan bakabar.com, jasad Bripka Mashuddin telah dikebumikan di kuburan Muslimin Banjarmasin, Minggu siang. Usai disemayamkan di rumah duka Jalan Jahri Saleh, jenazahnya dilepas langsung oleh Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo.
Sementara, keberadaan F buronan yang menjadi objek pengejaran hingga menceburkan diri ke Sungai Martapura sampai kini masih misterius.
Diwartakan bakabar.com, Bripka M, salah satu anggota Tim Buser Polsek Banjarmasin Tengah Polresta Banjarmasin bersama rekan-rekannya melakukan perburuan terhadap F, terduga pelaku penganiayaan, Jumat (9/4) malam.
Bripka M kemudian hilang ditelan arus sungai. Insiden itu terjadi tepat di bantaran Sungai Martapura, kawasan Pasar Sudimampir, Banjarmasin Tengah, sekira pukul 20.00.
Pengejaran bermula saat Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah mendapati informasi F yang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO).
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: