bakabar.com, JAKARTA - Meski sudah pensiun, Valentino Rossi masih menyisakan kisah di MotoGP. Salah satunya kegagalan menjadi juara dunia 2015 akibat ulah Marc Marquez.
Valentino Rossi resmi selepas musim MotoGP 2021. The Doctor pensiun dalam usia 42 tahun dengan torehan juara dunia sembilan kali di semua kelas.
Sedianya Rossi berpeluang emas meraih gelar kesepuluh di MotoGP 2015. Namun pria Italia ini ditelikung Jorge Lorenzo dengan keunggulan 5 poin.
MotoGP 2015 juga diwarnai perseteruan sengit Valentino Rossi dengan Marc Marquez. Salah satunya insiden crash Marquez yang diduga diserempet Rossi di MotoGP Malaysia.
Insiden itu kemudian membuat Rossi dihukum harus start di belakang dalam seri penutup MotoGP 2015 di Valencia.
Rossi hanya finis keempat dan kalah bersaing dari Jorge Lorenzo yang menaiki podium pertama, sekaligus menjadi juara MotoGP 2015.
Sebenarnya Lorenzo bisa saja gagal merengkuh juara, andai disalip dua Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, di MotoGP Valencia.
Uniknya Marquez disebut-sebut enggan menyalip Lorenzo, sekaligus menghalang-halangi Pedrosa meraih podium pertama.
"Kami belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Seorang juara yang membalap untuk menghancurkan pebalap lain, tapi tak mau menjadi pemenang," sungut Rossi dikutip dari Detik.
Sejak insiden tersebut, hubungan Rossi dan Marquez berubah dingin, "Saya ingin hubungan dengan Marquez tetap seperti sekarang," tegas Rossi.
Pengakuan Jorge Lorenzo
Belakangan terungkap fakta bahwa Jorge Lorenzo mengetahui kalau Marc Marquez alergi terhadap gelar juara dunia Rossi.
Penyebabnya Marquez geram setelah gagal merebut memenangi MotoGP Belanda 2015, gara-gara bertubrukan dengan Rossi dalam final lap di tikungan akhir Sirkuit Assen.
"Kedongkolan berpuncak setelah kejadian di Assen, ketika mereka bersinggungan di kurva terakhir dan saling menyalahkan satu sama lain," tutur Lorenzo.
"Selanjutnya Marquez tidak ingin lagi melihat Rossi meraih gelar juara dunia," imbuh juara dunia lima kali ini.
Namun eks pembalap MotoGP dan Superbike, Neil Hodgson, menyesali kelakuan Rossi yang menyebut Marquez sebagai biang keladi kegagalan meraih gelar juara dunia kesepuluh.
"Semuanya berjalan salah, ketika Rossi mempertanyakan Marquez selama konferensi pers MotoGP Malaysia. Itu memperlihatkan Rossi putus asa untuk memenangi gelar," tukas Hodgson.
"Rossi juga menyalakan api persaingan dalam benak Marc Marquez. Akhirnya yang terjadi kemudian adalah sejarah yang membuat Rossi kehilangan gelar kesepuluh," pungkasnya.