bakabar.com, PANGKALAN BUN – Sedikitnya 3 rumah warga Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng nyaris roboh akibat terkikis gelombang laut, Senin (12/10) sore.
Camat Kumai, Yudi saat dikonfirmasi bakabar.com melalui gawainya, Selasa (13/10), mengaku belum mengetahui terjadinya abrasi gelombang laut yang menyebabkan 3 rumah warga Desa Keraya nyaris roboh.
Namun, Yudi mengatakan akan segera melakukan suvei ke Desa Keraya.
"Maaf, saya belum tahu secara detail keberadaan 3 rumah warga yang terkena abrasi gelombang laut, baru mau survei ke Desa Keraya," jawab Yudi singkat.
Terpisah Kepala Dinas PUPR Kobar, Juni Gultom saat dikonfirmasi membenarkan 3 rumah warga di Desa Keraya kini terancam roboh akibat abrasi gelombang laut.
"Staf kami sudah meluncur ke lokasi abrasi, langsung diusahakan penanganannya, kerjasama dengan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD)," Juni, Selasa pagi.
Dijelaskan Juni, setiap gelombang laut besar abrasi di pantai pesisir Desa Keraya sering terjadi.
Meskipun pemecah gelombang (breakwater) sudah sejak lama dibangun, di pantai pesisir Desa Keraya, namun belum bisa terlalu maksimal menahan abrasi gelombang laut.
"Anggaran untuk tahun kemarin dan sekarang 2020, semula dana APBD Kobar sudah kita siapkan Rp 2 miliar namun karena refocusing penangan pandemi Covid-19, sisa dana hanya tinggal Rp 700 juta," ungkap Juni
Dikatakan Juni, pembangunan pemecah gelobang untuk menahan abrasi gelombang di Desa Keraya akan dilakukan secara bertahap.
Juni menambahkan, untuk proyek pengaman dari abrasi atau pemecah gelombang dari Dinas PUPR Kalteng 2020 di Desa Keraya dengan panjang 96 meter dianggarkan sekitar Rp 1,6 miliar.
"Sementara untuk pembangunan pemecah gelombang di Desa Kubu panjang 31 meter dengan anggaran sekitar Rp 450 juta," tandas Juni.