bakabar.com, MAKASSAR – Lima nelayan Bone sempat terkatung-katung di laut lepas, setelah mesin kapalnya tiba-tiba mati.
Seperti biasa, lima orang nelayan yang semuanya merupakan warga Kelurahan Bajoe, Kecamatan Taneriattang Timur itu melaut untuk mencari ikan.
Namun, tiba-tiba terjebak di tengah laut perairan Bajoe. Saat berada di laut lepas, mesin kapal mereka tidak berfungsi.
Mereka sempat terombang-ambing di laut karena hempasan ombak di saat cuaca ekstrem seperti sekarang ini.
Untungnya, apa yang dialami mereka diketahui Kepala Pos Basarnas Bone Andi Sultan. Diketahui mereka berada sekitar dua mil arah utara dari Pelabuhan Bajoe.
Mendapat kabar itu, gabungan Tim Pencari dan Pertolongan (SAR) Brimob Bone bersama Basarnas dan Polair setempat bergegas melakukan pertolongan.
Komandan Batalyon C Pelopor Brimob Bone Kompol Nur Ichsan memimpin upaya pencarian dan evakuasi itu hingga akhirnya berhasil mengevakuasi para nelayan.
“Ada kabar dari anggota di Bone kalau ada warga terjebak di tengah laut. Anggota SAR Brimob Bone kemudian koordinasi dengan SAR lainnya untuk melakukan pertolongan,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, seperti dikutip bakabar.com dari Antara, Sabtu (11/1)
Usai dievakuasi, para nelayan menjelaskan kronologi matinya mesin kapal mereka, karena hempasan ombak besar. Kemudian kapal menghantam karang sehingga baling-baling kapal rusak dan mati mesin.
“Cuaca memang ekstrim sepekan terakhir ini dan juga ombak tinggi, tetapi para nelayan ini tetap nekat melaut. Kami hanya mengingatkan agar sebelum melaut tetap memperhatikan kondisi cuaca,” ucap Kompol Nur Ichsan.
Baca Juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Dua Nelayan Kotabaru Ditemukan Mengapung di Laut
Baca Juga: Wilayah Tangkapnya Dimasuki Nelayan Lain, Kelompok Nelayan Pantai Mengadu ke Petugas
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin