Tak Berkategori

Tentang Aksi ‘Tapin #Rawatbumi’ di Ekowisata Bekantan

apahabar.com, RANTAU – Aksi Tapin #Rawatbumi telah usai. Aksi tersebut sejatinya memperingati ‘Hari Bumi’ yang dihelat…

Featured-Image
Kondisi habitat Bekantan pasca kebakaran di Ekowisata Bekantan Kecamatan Tapin Selatan. Istimewa

bakabar.com, RANTAU – Aksi Tapin #Rawatbumi telah usai. Aksi tersebut sejatinya memperingati ‘Hari Bumi’ yang dihelat serentak di 100 daerah penjuru tanah air.

Di Tapin, kenapa peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April itu dihelat di kawasan konservasi bekantan?

Panitia Pelaksana Aksi, Hendra Gunawan alias Ogun bercerita, medio 2014-2015 silam pernah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan habitat Bekantan, juga hewan lainnya di sana.

Ogun selama ini dikenal sebagai salah satu aktivis lingkungan di Tapin. Selain sebagai ketua pelaksana acara, dia juga menjabat sebagai wakil ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Go Green Bastari.

“Kegiatan ini untuk mendukung program pemulihan serta penghijauan kembali di wilayah kelola restorasi lahan gambut area Ekowisata Bekantan” jelas Ogun.

Menurutnya pemulihan pasca kebakaran hutan yang terjadi empat tahun silam merupakan tanggung jawab bersama, tak hanya pemerintah saja.

“Restorasi ini perlu dilakukan karena lahan 80 Ha sempat rusak akibat kebakaran lahan pada tahun 2015,” lanjut Ogun.

Bekantan merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan, salah satu habitatnya yaitu hutan rawa gelam yang berada di sisi kanal Sungai Muning, Kabupaten Tapin.

Guna melindungi bekantan beserta habitatnya, Pemkab Tapin menetapkan kawasan konservasi bekantan seluas 90 Ha melalui SK Bupati Tapin No.188.45/060/KUM/2014.

Menurutnya, momentum Hari Bumi dapat menjadi pengingat akan populasi satwa langka tersebut yang semakin hari semakin menurun.

“Bekantan memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan lingkungannya, apalagi dengan ancaman kebakaran hutan dan lahan yang datang setiap tahun,” jelas dia.

Ogun berharap dengan adanya aksi Tapin#RawatBumi, pemerintah daerah dan pengelola wilayah lebih serius lagi untuk mengelola restorasi habitat bekantan ini.

“Karena Ekowisata Bekantan ini akan dibuka untuk umum. Ya, harus super serius,” jelas dia.

Ogun menyebut, sebanyak 103 batang pohon pulantan yang ditanam kemarin merupakan hasil donasi dari Kampanye Alam di Lindungihutan.com.

Pulantan termasuk jenis pohon langka yang merupakan favorit bekantan.

Reporter: AHC05
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner