Hot Borneo

Temuan Sumber Gas di Tabalong, DLH: Segera Tutup

apahabar.com, TANJUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabalong mengambil sampel sumur bor yang mengeluarkan gas di…

Featured-Image
Penjaga kandang ternak ayam di Desa Jirak, Rahmadi, menunjukan sampel yang diserahkan ke DLH Tabalong. apahabar.com/Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabalong mengambil sampel sumur bor yang mengeluarkan gas di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan.

Sampel air bercampur lumpur tersebut nantinya akan dikirim ke sebuah laboratorium di Banjarmasin.

Kemarin, Plt Kepala DLH Tabalong, Syaiful Ikhwan mengatakan jajarannya juga telah melakukan pengecekan secara langsung.

“Di situ ada pipa paralon yang memang keluar gas, hanya saja tidak berbau. Biasanya kalau gas seperti elpiji itu terdiri dari propane dan butane ada baunya,” jelasnya didampingi Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup, Iid M Abdul Wahid, Selasa sore (9/8).

“Ini bisa saja gas alam tapi kami tidak mengetahui jenisnya. Meski demikian kita menduga kuat kalau semburan itu berupa gas,” sambung Syaiful.

Sebabnya, saat warga menyulutnya dengan korek timbul nyala api dari ujung pipa paralon.

“Maka itu untuk memastikan kita mengambil sampel air yang keluar dari pipa paralon,” ujarnya.

Kronologis Warga Temukan Sumber Gas Alam di Jirak Tabalong

Sampel air yang diambil, lanjut Syaiful, juga akan diperiksa apakah memiliki kandungan minyak atau tidak.

“Namun untuk hasil tidak bisa langsung instan karena antrean uji biasanya dua minggu bahkan bisa sampai satu bulan,” ungkapnya.

Jika nantinya hasil lab ternyata memang gas, masyarakat diminta lebih berhati-hati lagi jika melakukan pengeboran.

Syaiful pun menyarankan agar sumur bor tersebut ditutup. Sebab, dikhawatirkan terdapat jalur gas di bawahnya.

Ditambah lagi, lokasi sekitar merupakan area rawa. Yang sudah mulai mengering atau rentan terbakar.

“Di Pugaan, ada potensi gas dan ada sumur Pertamina. Tapi lebih jelasnya kita harus menunggu hasil lab dulu,” ucapnya.

Mekanisme penutupan sendiri umumnya menggunakan cementing atau metode yang biasa digunakan pada sumur migas.

Semen khusus akan dimasukan ke dalam lubang yang casing-nya dari besi. Supaya lubang tertutup dan gas tidak keluar lagi. Lantas siapa yang akan menutup sumur bor tersebut?

“Yang menutup itu yang melakukan pengeboran, jadi yang melakukan pengeboran yang bertanggung jawab untuk menutup,” pungkas Syaiful Ikhwan.



Komentar
Banner
Banner