bakabar.com, JAKARTA - Inovasi hunian pekerja konstruksi dan perencanaan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menggunakan teknologi building information modelling (BIM) diharapkan menjadi role model dalam pembangunan infrastruktur.
Pengamat infrastruktur Yayat Supriatna dari Universitas Trisakti mengapresiasi langkah BUMN karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA yang memilih konsep tersebut.
"Konsep-konsep ini menjadi catatan sejarah, bagaimana membangun kota baru yakni IKN yang dimulai dengan metode serta teknologi konstruksi yang berbeda dengan pembangunan-pembangunan sebelumnya," ujar Yayat, Sabtu (11/3).
Menurut dia, pembangunan konsep tempat tinggal atau hunian bagi pekerja konstruksi IKN telah menjadi konsep bagi masa depan. Dari sisi desain dan teknologinya yang meliputi elemen smart city, green building, dan lainnya bisa dikembangkan dan menjadi sebuah role model baru.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Domestik Terdaftar di IKN, Bebas PPN
Hunian pekerja konstruksi selain dibangun dengan menggunakan teknologi tercanggih yakni modular, juga memanusiakan dan menghargai pekerja-pekerja konstruksi IKN yang menempatinya.
Oleh karena itu, Yayat menegaskan perencanaan pembangunan IKN dengan teknologi BIM oleh BUMN karya itu harus menjadi inovasi baru dalam perencanaan yang smart dan inovatif.
"Di sini lah inovasi yang diberikan oleh BUMN karya untuk mampu menghasilkan yang terbaik di dalamnya," katanya.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menjelaskan WIKA, melalui entitas anak usaha PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung) hampir merampungkan pembangunan hunian pekerja konstruksi di IKN, dengan menggunakan teknologi modular.
Baca Juga: Investor Domestik yang Masuk IKN, Pemerintah Beri Pengurangan Pajak
"Modular sebagai terobosan pembangunan konstruksi bangunan gedung yang lebih praktis, cepat, dan ramah lingkungan (minim limbah konstruksi)," ujar Agung.
Inovasi lainnya yang berhasil diimplementasikan dalam pembangunan IKN adalah perencanaan dengan menggunakan teknologi BIM.
"Teknologi BIM terbukti telah berhasil membantu perseroan dalam melakukan proses konstruksi yang lebih efektif dan efisien dan hal ini dapat dilihat dari pembangunan proyek revitalisasi Bandara Halim (salah satu proyek penunjang G20), yang selesai lebih cepat dari jadwal kontrak pelaksanaannya," katanya.
Oleh karena itu, menurut Agung, penggunaan BIM pada proyek pembangunan IKN seperti kantor dan Istana Presiden serta Jalan Tol KKT Kariangau-Simpang Tepadung diharapkan mampu menghasilkan perencanaan yang lebih akurat sekaligus mendeteksi clash detection, sehingga pembangunan nantinya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Baca Juga: Akhir Februari 2023, Progres Pembangunan IKN Capai 22 Persen
Selain itu, ada sejumlah inovasi lain WIKA yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, di antaranya Pohon Energi yang telah diinstalasi di beberapa kota di Indonesia. Pohon energi merupakan terobosan penggunaan PLTS di ruang publik yang dari sisi desain menyerupai pohon yang estetik dan mampu memenuhi kebutuhan listrik di ruang publik.
Selain itu, penggunaan limbah abu batu bara (flyash) sebagai salah satu material precast, sehingga mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat limbah batu bara dan semen serta menghasilkan produk precast dengan kualitas yang lebih baik.
Lalu aktif membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan menggunakan panel surya. Sejauh ini ada pembangunan PLTS di berbagai sektor di antaranya kantor, pabrik, perumahan, dan beberapa universitas di Indonesia.
Baca Juga: Pembangunan IKN, Indonesia Ajak Keidanren Jepang Berinvestasi
Termasuk, inovasi GESITS sebagai motor listrik pertama karya anak bangsa yang ramah lingkungan.
"Berbagai terobosan tersebut menjadi cerminan langkah transformasi yang dilaksanakan di WIKA Group dengan lebih mengedepankan aspek sustainability dan green energy," pungkas Agung.