bakabar.com, BANJARBARU – Kasus positif Covid-19 meningkat. Gugus tugas Banjarbaru terus gencar melakukan tracking dan tracing menggunakan rapid test kepada ribuan orang.
“Tracking dan tracing menggunakan rapid test telah dan terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan terhadap lebih dari 2 ribu warga Banjarbaru,” ujar Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, dalam rapat evaluasi GTPP Covid-19 Banjarbaru, Rabu (10/6).
Sementara untuk treatmentnya, Pemkot Banjarbaru telah mempersiapkan ruang isolasi, baik di Rumah Sakit Daerah Idaman ataupun tempat karantina serta isolasi mandiri.
“Untuk memudahkan pelaksanaan tracking dan tracing serta treatment ini, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru akan melibatkan unsur TNI, Polri, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta pihak terkait lainnya,” ungkap ketua Gugus Tugas Covid-19 Banjarbaru itu.
Selain gencar melakukan tracking pasien positif, gugus tugas juga menerapkan sistem baru, yang dinamakan sistem ring.
Sistem ring ialah upaya terbaru dalam pelaksanaan tracking, tracing dan treatment. Untuk menekan angka positif, pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP).
“Setiap ada pasien terkonfirmasi positif, kita akan menentukan 3 ring potensi penularan,” ucapnya.
Ring pertama ialah keluarga yang tinggal satu rumah. Lalu, ring kedua adalah teman kerja atau teman akrab yang dengan interaksi intensif dengan si pengidap.
“Sementara ring ketiga adalah lingkungan yang pernah melakukan kontak,” jelasnya.
Ring pertama dan kedua akan langsung dilakukan tes swab. Sementara ring ketiga akan dilakukan rapid test.
"Harapannya, tentu agar tracking, tracing dan treatment ini bisa sukses sehingga penyebaran covid-19 di Kota Banjarbaru bisa kita kendalikan," tandasnya.
Editor: Puja Mandela