Sepak bola nasional

Tegas! Komdis PSSI Sanksi Gresik United Berlaga Tanpa Penonton

Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan sanksi terhadap kericuhan supporter yang melibatkan Gresik United dengan pihak keamanan. 

Featured-Image
Polisi terlihat menembakkan gas air mata ke arah suporter Gresik United yang ricuh di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11) sore. Foto: Tangkap layar video Instagram Kabarindoofficial

bakabar.com, JAKARTA - Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan sanksi terhadap kericuhan supporter yang melibatkan Gresik United dengan pihak keamanan. 

Adapun jenis pelanggaran sanksi terhadap Gresik United dari hasil sidang Komdis PSSI tertanggal 22 November 2023.

Pasalnya, dalam bentrok suporter dengan pihak keamanan itu mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga rusaknya fasilitas stadion.

"Terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh penonton Gresik United FC yang mengakibatkan adanya korban luka-luka terkena pelemparan dan perusakan beberapa fasilitas stadion," tulis pernyataan Komdis PSSI dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (28/11). 

Baca Juga: Kata Komite Wasit Soal Kericuhan Suporter Gresik United

Akibat dari peristiwa tersebut Komisi Disiplin PSSI, memberikan sanksi dengan menggelar laga Gresik United tanpa penonton hingga kompetisi Liga 2 berakhir. 

"Larangan pertandingan tanpa penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi Pegadaian Liga 2 2023-2024 berakhir," lanjut putusan Komdis PSSI.

Selain larangan bermain tanpa suporter, Gresik United juga dikenakan sanksi denda sebesar Rp 50.000.000.

Sebelumnya, pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo juga mendesak PSSI untuk menindak tegas pelaku kerusuhan suporter yang terjadi di Liga Indonesia. 

Baca Juga: Deltras FC: Pemain Sempat Tertahan saat Suporter Ricuh di Gresik

"PSSI harus bersifat lebih tegas lagi karena aturan sudah ada terkait suporter yang membuat kericuhan," ucap Kesit Budi Handoyo saat dihubungi bakabar.com terkait kerusuhan Gresik United. 

Menurutnya sepakbola Indonesia harus berkaca kepada tragedi Kanjuruhan yang banyak menelan puluhan korban jiwa dalam sebuah pertandingan. 

"Masa masih belum jera dengan kejadian yang di Malang yang menelan ratusan penonton itu apa belum cukup menyadarkan sikap para suporter," pungkas Kesit Budi Handoyo. 

Editor


Komentar
Banner
Banner