bakabar.com, BANJARMASIN – Apa jadinya kisah cinta dari sudut pandang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ)?
Pertanyaan tersebut melahirkan sebuah karya berupa novel yang ditulis oleh Han Gagas.
Novel itu pun dialih mediakan menjadi sebuah film yang digarap Anggy Umbara dengan tajuk Balada Sepasang Kekasih Gila dan dibintangi Denny Sumargo (Djarot) dan Sara Fajira (Lastri) yang menjadi sepasang ODGJ.
Djarot, pria paruh baya yang kerap dimasukkan ruang isolasi di sebuah rumah sakit jiwa, karena berlaku kasar, bahkan membunuh orang-orang yang membully dan menjatuhkan martabatnya.
Sementara Lastri, wanita yang sempat dipenjara karena membunuh dan memutilasi kemaluan para lelaki bejat yang memperkosanya secara bergiliran.
Keduanya melewati masa sulit dan susah ketika keluar dari kedua institusi tersebut. Namun tetap mereka jalani dengan lapang dan penuh tawa.
Mereka terpaksa menjadi gelandangan yang memungut botol, makan dari sampahan dan tidur di emperan jalan.
Bahkan Lastri juga harus menjalani hidup sebagai PSK yang tidak dia sukai sedikitpun.
Takdir pun mempertemukan mereka, namun bisakah mereka mencapai akhir bahagia bersama? Akankah cinta mempersatukan mereka yang dicap gila?
Film Balada Sepasang Kekasih Gila sendiri dilabeli 17+ karena menghadirkan beberapa adegan ektrem dan vulgar antara Djarot bersama Lastri.
Bahkan Anggy Umbara sendiri mengakui jika ada beberapa adegan yang terpaksa dibuang agar lolos sensor.
“(Filmnya) 17+ itu karena ada beberapa adegan yang ekstrem sih, sampe ada yang (bagian tubuh) dipotong lah. Awalnya kita buat prostetik terus diedit sampe dikurangin-dikurangin sampe akhirnya harus dibuang. Tapi akhirnya tidak jadi se-ekstrem dan sevulgar itu lebih kalem lah,” ungkap Anggy Umbara seperti dilansir bakabar.com dari detikHot.
Film Balada Sepasang Kekasih Gila menyoroti fenomena sosial tentang kehidupan dua orang ODGJ yang memadu kasih meski untuk hidup sendiri saja pun sulit.
Film tersebut tayang sejak 20 Agustus 2021 dan dapat disaksikan di Klikfilm.