bakabar.com, BANJARBARU – Sejumlah pedagang di Banjarbaru masih keberatan dengan tarif retribusi di Pasar Bauntung yang baru. Tarif itu dinilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pasar Bauntung lama.
“Di pasar lama dulu tarifnya Rp235 ribu, sekarang Rp405 ribu, terus pengunjung masih sepi ini. Tolonglah dibantu,” kata seorang pedagang, Iyah Saudah, Rabu (12/1).
Karenanya, Iyah berharap uang retribusi diturunkan seperti tarif lama. Bahkan, dia berharap masa gratis sewa bisa diperpanjang 12 bulan lagi. Apalagi kondisi perputaran ekonomi masih belum stabil.
Jika di pasar lama, dia bisa mendapatkan hasil kotor di atas Rp10 juta. Angka ini jauh jika dibandingkan dengan pasar baru yang hanya Rp2 jutaan.
Senada dengan Iyah, Adi, pedagang lainnya juga mengungkapkan hal serupa.
Untuk diketahui, pedagang di Pasar Bauntung baru tidak dikenai tarif retribusi pasar pada 2021 lalu. Sesuai perda, penarikan tarif retribusi pasar akan dimulai 2022 ini.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Bauntung, Adi Royyan Pratama, menjelaskan ihwal perbedaan tarif retribusi tersebut.
Dia menerangkan tarif retribusi di Pasar Bauntung baru sudah termasuk listrik dan air PDAM. Sedangkan di Pasar Bauntung lama belum.
“Kalau dulu untuk air bersih, listrik, keamanan, lapak hingga kebersihan semuanya bayar lagi, kalau sekarang semua sudah include,” terangnya.
Karena itu, untuk penarikan retribusi pasar tetap dilakukan tahun ini seperti yang sudah disampaikan dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 5 tahun 2021 tentang retribusi pelayanan pasar dan retribusi pasar pertokoan.
“Kami akan tarik berdasarkan Perda yang ada,” ujarnya.
Jika sejumlah pedagang menolak tarif baru, dia malah menyebut sebagian pedagang lainnya sudah setuju dan menilai tarif baru ini justru lebih murah.
Meski demikian, dia berjanji tetap memperhatikan keluhan itu dan akan membicarakannya dengan Wali Kota Banjarbaru dan para pedagang itu sendiri.
“Kita perlu mengkomunikasikan lagi,” tambahnya.
Terkait kekhawatiran sepinya pengunjung, dia meminta para pedangang tidak perlu khawatir. Sebab ia sudah mencari inovasi – inovasi baru untuk memikat pengunjung.
Seperti tersedianya fasilitas wifi gratis yang mampu menampung dua ribu pengguna. Ada pula kursi tunggu, ruang bermain anak dan ke depan bakal ada pujasera. Pihaknya juga bakal menggelar event di sana.
“Tahun ini dari Disdag juga akan membangunkan pujasera di samping pasar,” tutupnya.