bakabar.com, JAKARTA – Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Kemenkop UKM RI, Eddy Satriya mengungkapkan tantangan ekonomi ke depan dapat menjadi kesempatan bagi UMKM untuk memandirikan Indonesia.
Tantangan nyata ke depan di antaranya adanya distrupsi rantai pasok, utamanya pada sektor bahan pangan. Hal tersebut yang membuat terjadinya kenaikan harga pangan global.
“UMKM kita menjadi mata rantai kuncinya agar kita tidak harus terhubung pada asing, jadi lebih mandiri,” ujarnya dalam Konferensi Maju Digital GoTo di Jakarta, Kamis (27/10).
Baca Juga: Komitmen GoTo Majukan UMKM melalui Konferensi Maju Digital
UMKM dapat menjadi kunci bagi Indonesia untuk bisa mengamankan masalah rantai pasok bahan pangan yang saat ini menjadi tantangan.
UMKM seperti petani di desa, kata Eddy, bisa menjaga kebutuhan rantai pasok bahan makanan. Berikutnya, UMKM tersebut harus didukung dengan kemampuan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi.
“Memanfaatkan Teknologi Infomrasi dan Komunikasi (TIK) melalui aplikasi untuk menghubungkan distributor di kota besar sampai kepada retailnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Pelaku Usaha Mikro Lebih Nyaman Berjualan Konvensional di Tengah Ekosistem Digitalisasi UMKM
Eddy menambahkan tantangan berikutnya adalah untuk mengolah hasil produksi bumi tersebut. Konversi hasil bumi tersebut penting untuk memberi nilai tambah produk.
Sebagai bentuk perlindungan terhadap UMKM, permerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 7 tahun 2021, memberi kemudahan untuk UMKM informal menjadi formal.
“Masih banyak UMKM yang belum formal, kemudian kita berikan namanya Nomor Induk Berusaha,” tuturnya.
Baca Juga: Masih Sulit Ekspor, Ini Tantangan yang Dihadapi Pelaku UMKM
UMKM penting untuk menjadi formal, tujuannya agar bisa naik kals dengan memiliki lebih banyak kemudahan untuk mengakses pembiayaan atau permodalan.
Kemenkop UKM telah bekerja sama dengan Kementerian Investasi atau BKPM untuk memberi layanan pembuatan NIB secara gratis.
“Saya sangat hadapi oprimis dan memang harus optimis hadapi tantangan global,” tutupnya.