bakabar.com, BARABAI – Pemakaman istri mantan Bupati HST periode 2018-2019, Hj Ernawati dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Pemakaman mendiang tanpa kehadiran sang suami, HA Chairansyah.
Ernawati dimakamkan di belakang rumah mertua atau ibu kandung Chairansyah. Tepatnya di Birayang, Batang Alai Selatan (BAS) sekitar pukul 10.00, Selasa (24/8).
Banyak warga serta para ASN di lingkungan Pemkab HST yang melayat. Pemakaman pun dikawal ketat anggota TNI-Polri, Satpol PP dan BPBD HST.
Plt Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokom) Setda HST, Wahyu menyebutkan Chairansyah memang sempat mau ikut ke Birayang. Hanya saja kondisinya tidak memungkinkan untuk ikut sebab masih di rawat di rumah sakit.
“Sekarang beliau sudah membaik, sudah lepas oksigen. Kami baru teleponan tadi. Kondisi beliau sudah bisa berjalan-jalan,” kata Wahyu kepada bakabar.com, Selasa siang.
Mengenai kepergian sang istri Chairansyah, Wahyu menerangkan mempunyai berbagai riwayat penyakit. Di antaranya jantung.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, mendiang Ernawati sempat dirawat di rumah sakit pada 22 Agustus. Mendiang dibawa ke rumah sakit ketika mengalami strok.
“Memang selama ini beliau hanya di rumah saja,” terang Wahyu.
Sebelumnya, diberitakan media ini Hj Ernawati tutup usia di umur 61 tahun.
Mendiang meningglakan dua orang anak, Puteri Maulida dan Muhammad Fathra Khalista.
Wanita kelahiran Rantau, Kabupaten Tapin 18 Oktober 1960 silam yang pernah aktif di TP-PKK HST ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin sekitar pukul 20.00 Wita, Senin (23/8).
Jenazah beliau diberangkatkan ke Birayang, BAS, malam itu juga.
“Pagi [Selasa 24 Agustus] akan dimakamkan di Birayang. Lokasinya tidak jauh dari Kantor Kecamatan BAS,” tutup Wahyu.