Sport

Tanpa Bertanding, Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2

Tanpa harus bertanding, Bhayangkara Presisi FC resmi menjadi klub kedua yang terdegradasi ke Liga 2 musim 2024/2025. The Guardian menyusul Persikabo 1973 yang d

Featured-Image
Sekalipun mendatangkan pemain sekaliber Radja Nainggolan, Bhayangkara Presisi FC tetap gagal bertahan di Liga 1 musim 2023/2024. Foto: Bola

bakabar.com, KEDIRI - Tanpa harus bertanding, Bhayangkara Presisi FC resmi menjadi klub kedua yang terdegradasi ke Liga 2 musim 2024/2025. The Guardian menyusul Persikabo 1973 yang degradasi terlebih dahulu.

Hal tersebut tak lepas dari hasil imbang antara Persik Kediri melawan Persita Tangerang di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (20/4).

Ramiro Fergonzi membuat Persita unggul lebih dulu di menit 75. Lantas Persik menyamakan kedudukan di menit 80 melalui gol Flavio Silva.

Dengan demikian, Bhayangkara FC yang cuma mengumpulkan 23 poin, sudah tak bisa mengejar perolehan poin Persita di zona aman dengan 33 poin dalam 2 pertandingan sisa.

Bhayangkara menyusul Persikabo yang sudah terdegradasi ke Liga 2 sejak pekan ke-31. Mereka berada di posisi juru kunci dengan 20 poin. Sedangkan Bhayangkara di posisi 17 dengan 23 pon.

Ironisnya kedua klub sama-sama berlatar belakang militer. Sebelum menjadi Persikabo 1973, klub asal Bogor ini bernama PS TNI.

Lantas di Liga 1 musim 2018, PS TNI pindah markas dari Stadion Pakansari ke Stadion Sultan Agung yang disertai penggantian nama menjadi Persatuan Sepakbola Tentara Nasional Indonesia-Rakyat (PS Tira).

Kemudian menjelang Liga 1 musim 2019, PS TIRA melakukan merger dengan Persikabo Bogor dan mengubah nama lagi menjadi Tira Persikabo.

Namun di awal 2020, mereka menghilangkan nama Tira sehingga hanya tersisa Persikabo yang disahkan dalam Kongres PSSI di Jawa Barat.

Sedangkan cikal bakal Bhayangkara FC adalah Persikubar Kutai Barat yang diboyong ke Surabaya menjadi Persebaya 1927 di Liga Primer Indonesia.

Namun karena terlibat dualisme, Persebaya 1927 berganti nama menjadi Bonek FC. Lantas ketika berpartisipasi di Piala Jenderal Sudirman 2015, mereka berganti nama menjadi Surabaya United akibat dikecam Bonek 1927.

Sejak 12 April 2016, Surabaya United merger dengan PS Polri dan berpartisipasi di Piala Bhayangkara 2016 dengan nama Bhayangkara FC.

Semusim kemudian atau tepatnya Liga 1 2017, Bhayangkara berhasil menjadi juara semasa dilatih Simon McMenemy yang pernah mengarsiteksi Timnas Indonesia.

Tinggal satu klub lagi yang akan menyusul Persikabo dan Bhayangkara. Mereka yang berpeluang adalah Persita, Arema FC, PSS Sleman atau RANS Nusantara FC.

Sebaliknya dua klub sudah menyegel tiket ke championship series. Mereka adalah Borneo FC Samarinda dan Persib Bandung yang masing-masing mengoleksi 70 dan 59 poin.

Editor


Komentar
Banner
Banner