Dinas TPH Kalsel

Tangkal Tungro, Kalsel Mulai Kenalkan Padi Varietas Inpari 43 kepada Petani

apahabar.com, BANJARMASIN – Untuk menangkal serangan hama padi, khususnya serangan penyakit/virus tungro, Dinas Tanaman Pangan dan…

Featured-Image
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultra Kalsel, Syamsir Rahman saat acara panen perdana di demplot teknologi budidaya padi bersama-sama dengan Kadis Pertanian TPH Barito Kuala (Batola), BPTP Kalsel dan camat di lahan BPP Kecamatan Wanaraya, Batola, Rabu (29/6). Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Untuk menangkal serangan hama padi, khususnya serangan penyakit/virus tungro, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan, mulai memperkenalkan padi varietas Inpari 43.

Berdasarkan demonstration plot (demplot) teknologi budidaya padi unggul di Lahan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, dari 4 varietas yang di uji coba.

Adapun 4 varietas yang di uji coba masing-masing inpari 43, inpari 32, inpari 30 dan pamelen.

Dari 4 varietas itu, ternyata menunjukkan ketahanan terhadap virus tungro dibandingkan dengan varietas lokal, dan Inpari 43 menunjukkan resistensi lebih kuat terhadap virus tungro dan cekaman keasaman lahan dibanding dari ketiga varietas lainnya.

”Ini suatu hal yang sangat menggembirakan, karena hasilnya sangat memuaskan. Varietas inpari 43 ternyata lebih cocok untuk dikembangkan guna menangkal penyerabaran virus atau penyakit tungro,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultra Kalsel, Syamsir Rahman saat acara panen perdana di demplot teknologi budidaya padi bersama-sama dengan Kadis Pertanian TPH Barito Kuala (Batola), BPTP Kalsel dan camat di lahan BPP Kecamatan Wanaraya, Batola, Rabu (29/6).

Uji coba terhadap varietas padi unggulan ini, kata Syamsir juga dilakukan sesuai perlakuan petani di lahannya dengan sistem tanam buang, yang maksudnya penanam dilakukan tanpa/minim pemeliharaan.

”Kenyataannya, varietas inpari 43 yang ditanam di lokasi pembanding ini juga cukup bagus hasilnya meski hanya dilakukan dengan sistem tanam buang,” ungkap Syamsir.

Atas kegiatan demplot yang dilakukan oleh BPP Wanaraya melalui bantuan provinsi ini, menunjukkan bahwa padi unggul varietas Inapri 43 ini lebih cocok di lahan wilayah Barito Kuala, khususnya di Kecamatan Wanaraya

Rencananya, varietas inpari 43 ini akan dikembangkan dengan menanam varietas ini setelah padi lokal panen (tanam ke 2) sehingga penyebaran virus tungro dapat diputus atau dicegah

Pengenalan varietas Inpari 43 ini kepada petani, menurut Syamsir, sebagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi padi Batola sebagai penyandang pangan provinsi, bahkan nanti ke depan sebagai penyandang pangan ibu kota negara yang baru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Batola, Murniati mengakui kemampuan varietas Inpari 43 yang mampu bertahan terhadap serangan virus tungro dan cekaman keasaman lahan dan berhasil panen.

Murniati bilang, Batola terdapat 17 kecamatan, namun struktur tanah juga berbeda sehingga penggunaan bibit unggul yang dibudidayakan juga berbeda. Untuk Wanaraya memamg lebih cocok varietas inpari 43.

Ia juga mengingatkan kepada para petani untuk tetap mempertahankan varietas padi lokal karena sudah menjadi ciri khas daerah.(*)

Komentar
Banner
Banner