Tak Berkategori

Tangani Keruwetan Jalan Gampa Asahi Batola, Pembatasan Tonase Bakal Diberlakukan

apahabar.com, MARABAHAN – Dalam beberapa hari kedepan, truk bermuatan di atas 15 ton tak lagi diperkenankan…

Featured-Image
Proses perbaikan sementara ruas jalan nasional di Gampa Asahi dengan penumpukan kayu galam dan batu base cross. Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Dalam beberapa hari kedepan, truk bermuatan di atas 15 ton tak lagi diperkenankan melintasi jalan nasional di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh.

Penyebabnya adalah kerusakan jalan sepanjang 2,35 kilometer tersebut sudah terbilang parah. Sekalipun sudah dilakukan perbaikan minor, dikhawatirkan tetap tidak mampu menahan beban.

Pun hampir dipastikan jalan itu belum segera direkonstruksi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, setidaknya hingga Juni 2021. Akhirnya pembatasan tonase menjadi salah satu solusi.

“Kalau tak dilakukan pengelolaan, tinggal menunggu waktu jalan itu tak dapat digunakan lagi,” tegas Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, seusai rapat bersama BPJN Kalsel, Selasa (16/3).

img

Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, bersama Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal, dalam pertemuan yang membahas situasi ruas jalan nasional di Gampa Asahi, Selasa (16/3). Foto: Istimewa

“Makanya kami menginginkan pemberlakuan pembatasan tonase kendaraan yang melintas, setidaknya maksimal 10 hingga 15 ton,” imbuhnya.

Selain pembatasan tonase, juga direncanakan diberlakuan jadwal khusus kendaraan angkutan di bawah 15 ton sejak pukul 20.00 hingga 04.00.

Pengecualian untuk angkutan BBM, elpiji dan bahan pokok agar pembatasan tersebut tidak menghambat pasokan kepada masyarakat.

“Kami sudah menyepakati dua poin tersebut, demikian pula BPJN. Seharusnya poin itu juga disepati Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD),” beber Rahmadian Noor.

“Hanya mereka tidak menghadiri pertemuan. Padahal BPTD merupakan instansi yang berwenang mengatur tonase jalan nasional,” imbuhnya.

Belakangan diketahui sebagian besar pejabat teras BPTD Wilayah XV Kalsel mengadakan rapat dengan seluruh perwakilan PPNS di Kalsel.

Kendati demikian, poin-poin itu sudah dituangkan dalam surat yang dikirimkan kepada Penjabat Gubernur Kalsel dan BPTD Wilayah XV Kalsel.

“Memang pembatasan tonase menjadi pilihan terbaik, karena jalan tersebut tidak untuk kendaraan berat, sampai nanti kami merekonstruksi dengan pelebaran dan perbaikan struktur,” tegas Syauqi Kamal, Kepala BPJN Kalsel.

“Kondisi ini bisa berlangsung sampai April 2021, atau hingga pembangunan jembatan permanen Sungai Salim di Mataraman selesai,” tambahnya.

Di sisi lain, rekonstruksi jalan nasional di Gampa Asahi masih dalam proses lelang. Proyek ini sepaket dengan peningkatan jalan di Desa Sungai Puting, Kecamatan Candi Laras Utara, Tapin.

Total anggaran yang dibutuhkan untuk paket proyek tersebut, menelan biaya tidak kurang dari Rp98 miliar.

“Untuk sementara ruas jalan Gampa Asahi hanya bisa dipelihara, karena dana rekonstruksi dengan pelebaran belum tersedia,” beber Syauqi.

“Setelah proses lelang dilakukan, diperkirakan pengerjaan dimulai awal Juni 2021. Namun kami juga berusaha agar proses itu bisa dipercepat,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner