Borneo Hits

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Siap Kirim Heli WB dan Patroli

Pemprov Kalimantan Selatan mulai bergerak cepat mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2025.

Featured-Image
BPBD Kalsel klaim dapat respons positif soal usulan bantuan heli water bombing dan patroli ke BPNP. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Pemprov Kalimantan Selatan bergerak cepat mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel telah mengajukan permohonan bantuan armada udara ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung penanganan karhutla di Banua.

"Surat permohonan bantuan helikopter water bombing dan patroli sudah kami kirimkan ke BNPB," jelas Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Rabu (25/6)

Dalam pengajuan tersebut, Kalsel meminta bantuan lima helikopter water bombing dan dua helikopter patroli untuk mendukung penanganan karhutla dari udara.

Pengajuan bantuan dilakukan lebih dini sebagai bentuk kesiapan daerah dalam menghadapi potensi karhutla, mengingat puncak musim kemarau di Kalsel diperkirakan terjadi awal Agustus 2025.

BNPB sendiri dikabarkan telah merespons positif permintaan tersebut. Dengan catatan status siaga bencana karhutla harus lebih dulu ditetapkan oleh Pemprov Kalsel.

"Kami masih melihat perkembangan cuaca dan titik panas hingga akhir Juli 2025. Kalau kondisi sudah mengharuskan, status siaga akan segera ditetapkan," papar Bambang.

Selain mengajukan bantuan helikopter, BPBD Kalsel juga meminta BMKG untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi risiko karhutla sejak dini.

BMKG sendiri menyarankan OMC dilakukan sebelum puncak kemarau, karena kalau sudah masuk puncak dan titik api sudah menyebar, hujan buatan terbilang tidak efektif.

Editor


Komentar
Banner
Banner