Tanda-tanda Hadirnya Lailatul Qadar

Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin

Featured-Image
BERIKTIKAF di masjid dengan memperbanyak ibadah, sembari menunggu turunnya Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.(Foto: Antara)


bakabar.com, BANJARMASIN – Salah satu keistimewaan bulan Ramadan, adalah di salah satu malamnya terdapat Lailatul Qadar. Allah SWT menyediakan banyak keistimewaan bagi umat Muslim yang beribadah di malam mulia ini.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Bukhari)


Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar terdapat pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Beberapa ulama mengungkap malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-21, 23. Umat Muslim dapat mencarinya pada akhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil.


Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho yang dikutip detikcom, berpendapat malam Lailatul Qadar sebenarnya disembunyikan waktunya agar umat terus bersemangat mencari di 10 hari terakhir bulan Ramadan, setiap tahunnya.

Meskipun begitu, Rasulullah memberikan petunjuk melalui hadits, beberapa tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Berikut tanda malam Lailatur Qadar, dikutip dari penjelasan Ustad Abu Abdillah Arief Budiman pada laman Almanhaj dan Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam Rumaysho.


1. Suasana Malam Tenang

Pada malam itu, udara dan angin sekitar terasa tenang. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan kenikmatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain. Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, ia berkata:


أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ, تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتُهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ.


Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadr: "Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik)."(H.R. Bukhari)


Juga hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu, ia berkata:


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنِّيْ كُنْتُ أُرِيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, ثُمَّ نُسِّيْتُهِا, وَهِيَ فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ لَيْلَتِهَا, وَهِيَ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ بَلْجَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ.


Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya aku pernah diperlihatkan (bermimpi) Lailatul Qadr. Kemudian aku dibuat lupa, dan malam itu pada sepuluh malam terakhir. Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin."(H.R. Muslim)


2. Matahari Terbit dengan Jelas

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih dan tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka'ab bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Shubuh hari dari malam lailatulqadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik." (HR. Muslim)

Sebagaimana dikatakan oleh Ubay bin Ka'b Radhiyallahu anhu pada hadits:

بِالْعَلاَمَةِ أَوْ بِالآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا


Artinya: "Dengan tanda yang pernah Rasulullah kabarkan kepada kami, yaitu (matahari) terbit (pada pagi harinya) tanpa sinar (yang terik)."(H.R. Muslim)


3. Malam Begitu Cerah

Dikatakan bahwa manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya, sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat. Turut diceritakan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat langit yang begitu cerah.


Dalam hadits Ubadah bin Ash Shamit Radhiyallahu anhu, ia berkata:


أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.


Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan," dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu."(H.R. Abu Daud)


4. Udara Tidak Terlalu Panas atau Dingin

Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء


Artinya: "Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan."


Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Berikut beberapa keutamaan Malam Lailatul Qadar, dilansir dari buku Mukjizat Lailatul Qadar oleh Arif M. Riswanto dan Ustad Muhammad Abduh Tuasikal dalam laman Rumaysho.


1. Lailatul Qadar Adalah Malam Penuh Berkah

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan atau bertambahnya kebaikan. Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar adalah orang yang akan hidup dalam naungan Al-Quran. Kitab suci tersebut akan menjadi penunjuk jalan bagi langkah hidupnya ke depan.


Allah SWT berfirman:


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ , فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ


Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad Dukhan: 3-4)


Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar:


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ


Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan." (QS. Al Qadar:1)


Sebab, Al-Quran adalah petunjuk (hudaan) dan pembeda (al-furqaan), langkah hidup orang yang dibimbing oleh Al-Quran tidak akan tersesat. Inilah makna dari berkah Lailatul Qadar yang telah diterangkan oleh Allah SWT:


"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al-Qadr: 5)


2. Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan

Siapa yang ibadahnya di waktu itu diterima, menyamai ibadah selama 1000 tahun atau setara kurang lebih 83 tahun 4 bulan. Hal ini merupakan pahala yang besar dan balasan yang agung atas amal yang ringan dan sedikit.


Buku Mukjizat Lailatul Qadar mengutip Tafsir Al-Wasiith, Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi bahwa atas pertimbangan waktu, tempat, ikhlas dalam niat, dan baik ketika melaksanakannya, amal perbuatan yang sedikit bisa menjadi lebih utama daripada amal perbuatan yang banyak.


قال تعالى: وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ


Artinya: "Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al-Qadr: 2-3)


3. Malam Turunnya Malaikat

Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat berikut, sebagaimana kata Abu Hurairah bahwa malaikat akan turun pada Malam Lailatul Qadar dengan jumlah tak terhingga. Malaikat akan turun membawa kebaikan dan keberkahan sampai terbitnya waktu fajar.


Dalam banyak ayat, Allah menerangkan bahwa jika para malaikat turun, mereka biasanya membawa berkah bagi orang-orang beriman dan azab bagi orang-orang yang berdosa. Turunnya para malaikat pada malam Lailatul Qadar adalah salah satu berkah yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman.


لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ , تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر


Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadar: 3-5).


4. Malam Pengampunan Dosa

Menghidupkan malam lailatul qadar dengan shalat akan mendapatkan pengampunan dosa. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda:


مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


Artinya: "Siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadr dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari)


5. Malam Penjelasan Urusan dengan Penuh Hikmah

Keutamaan terakhir berkaitan dengan Lailatul Qadar adalah segala urusan akan dijelaskan dengan penuh hikmah. Allah Swt. berfirman:


فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ


Artinya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (QS Ad-Dukhan 4)


Semoga kita diberi kesempatan Allah SWT untuk memperoleh ampunan-Nya di malam-malam tersebut, aamiin.

Editor


Komentar
Banner
Banner