bakabar.com, RANTAU - Sanggar Pahet Belah dari Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalteng, tampil memukau membawakan Tari Uwei Ken'akan Bolum di pagelaran parade tari Tapin Art Festival (TAF) 2023, Senin (7/8/2023) malam.
Hal itu terbukti ribuan pasang mata penonton seperti terhipnotis menyaksikannya dan usai penampilannya disambut riuh tepuk tangan. Sanggar Pahet Belah Muara Teweh tampil di Ruang Terbuka Publik kawasan Rantau Baru, Kabupaten Tapin.
Koreografer Tari Sanggar Pahet Belah, Rezky Kindo menjelaskan bahwa Tari Uwei Ken'akan Bolum yang dibawakan adalah karya tari tradisi dayak pedalaman, yang menggambarkan cara dan keterampilan suku Dayak Taboyan dalam mengelola potensi sumber daya alam.
Adapun hasil alam itu, yakni Uwei (rotan) sebagai sumber mata pencaharian di kehidupan sehari-hari. Kata Uwei dalam bahasa tawoyan berarti rotan, sedangkan Ken'akan Bolum adalah istilah dari harapan atau keinginan untuk kehidupan.
Maka dengan penampilan ini penari mencoba untuk menggambarkan rangkaian proses kegiatan masyarakat suku Dayak Taboyan dalam mengelola salah satu potensi sumber daya alam rotan.
Mulai dari mengikat rotan, membawa pulang kumpulan rotan yang sudah didapatkan, hingga mengolah menjadi hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai jual sebagai salah satu sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sedangkan musik saluang murik, dongkoi, serta music kreasi garapan baru yang masih berlandaskan ciri khas dan budaya Kabupaten Barito Utara berpadu dengan musik Karungut yang merupakan tradisi lisan warisan budaya tak benda Provinsi Kalimantan Tengah, turut mengiring kisah dalam karya tari Uwei Ken'akan Bolum.
Tarian ini bermaksud mempertunjukkan bagian dalam keunikan salah satu sumber mata pencaharian khas warisan budaya lokal suku Dayak Taboyan, sehingga bisa dikenal luas, umumnya di semua generasi muda penerus Bangsa Indonesia.
"Ada 20 orang sudah sama ofisial. Untuk penari ada 8 orang, kalau pemusik 7 orang," jelas Kindo kepada bakabar.com, Senin (7/8/2023) malam.
Dengan hasil penampilan memukau tersebut, Kindo mengakui baru dua pekan latihan namun optimis juara dalam lomba parade tari umum tersebut.
"Persiapan total 2 minggu menjelang hari kegiatan. Untuk target semua peserta pasti menginginkan juara, namun kita optimis minimal 3 besar," ucapnya saat ditemui di backstage.
Ia juga berharap event Tapin Art Festival dapat selalu bisa diadakan setiap tahunnya, agar tetap bisa melestarikan budaya yang ada di Indonesia.
"Kalau masukan buat panitia inti, kalau bisa lebih matang lagi untuk peserta khususnya luar Kalsel. Baik itu dari segi penginapan maupun yang lainnya," pungkas.
Diwartakan sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana TAF 2023, Imam Rinaldy, menjelaskan event yang mengusung tema 'Anggung Budaya Anjung Banua' tersebut digelar sejak 5 hingga 9 Agustus 2023.
Terdapat serangkaian kegiatan yang mengisi seperti festival tari, lomba fashion karnaval, bazaar, pameran UMKM, lomba mural, dan penampilan artis lokal hingga nasional.
"Sebelumnya lomba mural berjalan sukses, dilanjutkan parade tari sesi pertama tingkat pelajar dan umum. Dilanjutkan lomba lukis tingkat TK dan SD, penampilan live musik panting, dan parade tari sesi kedua," jelas Imam.
"Kemudian di hari penutupan, akan digelar fashion carnaval dan pawai budaya. Dilanjutkan malam puncak Tapin Art Festival dengan penampilan guest star dari Abigel Project, Balaruna, dan Novia Bachmid (Wonderland)," pungkasnya.