bakabar.com, MARTAPURA – Bupati Banjar, H Saidi Mansyur sangat menyayangkan tak terkontrolnya hiburan di penutupan MTQ ke-45, Rabu (15/6) malam.
Meski MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Banjar di Kecamatan Mataraman itu sudah ditutup, namun panitia lalai hingga ada penampilan di luar rundown acara.
"Memang ada penampilan hiburan tersebut setelah selesai acara, namun mestinya tetap terkontrol karena tidak senapas dengan acara MTQ malam tadi," ujarnya di sela-sela menerima penghargaan SP4N Lapor di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (16/6).
Saidi berhalangan hadir ke penutupan MTQ karena tugas ke Jakarta. Ia menyesalkan akibat kejadian tersebut membuat viral dan menurunkan kekhidmatan acara MTQ yang sudah sukses dilaksanakan.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran pelaksanaan kegiatan serupa, terlebih Kabupaten Banjar tahun ini menjadi salah satu tuan rumah MTQ Nasional.
Saidi juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga marwah Kabupaten Banjar yang terkenal religius.
"Mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran di kemudian hari," tutupnya.
Sekadar diketahui, kegiatan MTQ Li Syi'Aril Islam ke-45 tingkat Kabupaten Banjar di Kecamatan Mataraman resmi ditutup Wakil Bupati Habib Idrus Al Habsyie, Rabu (15/6) tadi malam.
Namun saat selesai penutupan diputar musik ngebit hingga penonton terbawa suasana lalu berjoget.
Para pemusik bergenre religi yang disewa pihak panitia malah membawakan lagu bara bara bere bere.
Lagu tersebut sebenarnya berasal dari Brazil dengan bahasa Portugis yang dipupolerkan Alex Ferrari. Namun kali ini liriknya dirubah jadi bahasa arab.
Bit lagunya cukup kuat, vibes-nya pun gembira, sehingga membuat pendengar bisa terbawa suasana hingga berjoget.
Suasana itu lah yang tergambar dalam video yang langsung viral sejak pagi ini.
Klarifikasi Panitia
Kendati begitu, panitia pelaksana sudah memberikan klarifikasi.
Dijelaskan Camat Mataraman, Agus Hidayat, Pelaksanaan MTQ sendiri telah resmi ditutup Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyie, Rabu malam. Setelahnya muncullah kejadian kurang mengenakkan itu.
Camat Mataraman, Agus Hidayat, selaku panitia pelaksana MTQ mengaku sangat menyesalkan adanya lagu tersebut di panggung MTQ.
Menurutnya, lagu tersebut memang tidak pantas dibawakan dalam acara sekelas MTQ.
“Ini di luar kontrol panitia. Lagu dibawakan secara spontan oleh pemusik. Pada saat bersamaan, kami panitia di belakang masih sibuk menyediakan piala piagam buat peserta,” ujarnya kepada bakabar.com via seluler.
Ia melanjutkan, pemusik gambus keyboard dari Pengaron itu disiapkan untuk backsound saat pembagian hadiah, usai pengumuman para pemenang.
“Saat pembagian hadiah secara simbolis dari wakil bupati masih lagu religi biasa saja,” terangnya.
Lalu, setelah wakil bupati, para tokoh ulama, dan tamu undangan penting semua sudah pulang, kemudian muncul lagu tersebut.
Agus mengaku saat lagu bara bara bere bere itu dinyanyikan, ia sudah merasa tidak enak, namun tidak dapat langsung menghentikannya, lantaran masih sibuk menyiapkan piagam piala.
“Mungkin lagu itu diminta oleh penonton hadir, karena mereka maju ke depan. Yang joget-joget itu saya lihat bukan dari kafilah, tapi anak muda yang menonton acara MTQ. Saya waktu itu juga langsung berkoordinasi dengan kapolsek, makanya hanya dua lagu saja sempat dinyanyikan,” paparnya.
Dengan adanya video viral tersebut, ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Banjar, dan menegaskan bahwa hal itu di luar kontrol panitia.
“Lagu itu murni di luar acara panitia, karena spontanitas pemusik. Awalnya juga kami menghendaki semua lagu yang dibawakan adalah religi yang bernapaskan islami,” pungkasnya.
Viral Lagu Bara Bere di Penutupan MTQ Banjar, Berikut Klarifikasi Panitia