bakabar.com, JAKARTA – Bagaimana jadinya jika seorang komikus masih menggarap komik yang sama selama 25 tahun? Tentu harus memutar otak agar cerita dan karakter di dalamnya tak membosankan, bukan?
Membayangkannya saja, barangkali, sudah membuat Anda menyerah. Namun, itulah tantangan yang jadi makanan sehari-hari bagi Eiichiro Oda, sang mangaka One Piece. Serial yang digarap sejak 1997 ini masih menghibur para penggemarnya hingga kini.
Ribuan chapter pun sudah barang tentu tercapai. Sebab itulah, tak mengherankan bila One Piece menampilkan banyak karakter dengan bentuk beragam, mulai dari manusia, raksasa, cyborg, manusia ikan, dan bentuk 'di luar nalar' lainnya.
Hal itu mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa Oda seolah tak pernah kehabisan ide? Dari mana kreativitas itu berasal? Serta, bagaimana pula sang mangaka bisa mengatur semua karakter yang pernah muncul dalam ceritanya?
Hidup-Mati Karakter di Tangan Oda
Menjawab rasa penasaran penggemarnya yang demikian, dalam sebuah wawancara dengan mingguan Shonen Jump, Oda mengaku terkadang suka melupakan karakter yang pernah dia ciptakan.
Begitu pun dengan rencana membuat karakter baru. Sang komikus tak melulu merencanakan kemunculan karakter: ada kalanya mencanangkan pembuatan karakter yang ingin ditampilkan, namun ada pula saat-saat di mana dia menciptakan karakter dengan berimprovisasi.
Meski tak memiliki pola tertentu, Oda mengaku sangat menikmati cara kerjanya. Malahan, dia menggunakan metode tersebut sebagai cara untuk menuju petualangan lebih besar. Terlebih lagi, sebagian besar musuh-musuh yang dikalahkan tokoh utama, Luffy, belum mati.
"Saya bisa membawa siapa pun kembali. Setiap karakter punya kesempatan untuk kembali," ungkapnya, seperti dikutip dari Comicbook, Selasa (27/9).
Terinspirasi dari Komik Legendaris
Sementara itu, Oda membeberkan bahwa kehidupan di negeri Wano terinspirasi dari berbagai manga Jepang - yang sudah melegenda sebelum karyanya debut. Sebut saja, Sailoor Moon, manga yang menceritakan lima srikandi berkekuatan super elemen alam dan tata surya.
Oda bukannya mengadopsi jalan cerita Sailoor Moon, melainkan terinspirasi dengan seragam Sailor Scouts yang dipakai pahlawan wanita ciptaan Naoko Takeuchi tersebut. Tampilan itu diadaptasi menjadi seragam bajak laut One Piece yang mencolok dan berwarna-warni.
Selain itu, dalam sebuah wawancara, Oda juga mengatakan terinspirasi dari Dragon Ball. Dia mengadopsi premis manga tersebut, di mana mengusung tema aksi, petualangan, dan artefak berupa barang berharga.
Pria kelahiran 1 Januari 1975 itu turut mengikuti gaya penulisan Toriyama, sang mangaka Dragon Ball. Karakter buatan keduanya sama-sama abstrak, salah satu contohnya adalah kepribadian Goku dan Luffy.
Kemiripan One Piece juga terlihat dalam manga Jojo Bizzare Adventure, di mana keduanya memiliki kemampuan aneh. Sebut saja, kemampuan Trafalgar Law alias buah iblis di One Piece, serupa dengan kemampuan Ope Ope No Mi.
Kemampuan yang mirip pun turut dijumpai pada manga Ranma 1/2. Kemampuan Luffy yang mampu menjadi manusia karet, terjadi pula pada karakter protagonis di manga Ranma 1/2. Keduanya juga mengaktifkan kekuatan aneh tersebut usai mengalami kejadian tertentu.
Dari kisah Oda yang sukses melayarkan One Piece selama 25 tahun, ternyata kreativitas itu tak datang begitu saja, melainkan butuh banyak inspirasi. Sebab itu, carilah inspirasi Anda sendiri untuk mengembangkan kreativitas dalam diri.