bakabar.com, BANJARBARU - Megaproyek Jembatan Pulau Laut bakal dilanjutkan. Pemprov Kalsel, Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu bersepakat patungan.
Skemanya, Pemprov Kalsel menganggarkan dana sebesar Rp300 miliar. Sedangkan Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru masing-masing Rp100 miliar.
"Tadi tanda tangan kesepakatan," kata Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Rabu (30/8).
Jembatan penghubung antar kabupaten ini akan dibangun secara bertahap. Dana patungan itu dikumpulkan lantaran pemerintah pusat baru akan merealisasikan pada 2030. Pemprov Kalsel tak sabar menunggunya.
Baca Juga: Bawaslu Kalsel Bakal Panggil Pengunggah Video Sajadah Bacaleg
Pembangunan jembatan ini nantinya menggunakan sistem tahun tunggal selama 5 tahun.
"Tahun pertama Rp500 miliar, kemudian tahun kedua juga begitu. Berikutnha karena sudah ada kepala daerah definitif, menggunakan skema multi-years," papar Roy.
Tinggi jembatan sendiri disepakati 30 meter dari permukaan laut. Sehingga diperkirakan total anggarannya mencapai Rp3 triliun.
Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhli, mengaku sudah menganggarkan anggaran pembangunan Jembatan Pulau Laut pada 2024. Sebabnya, jembatan ini dinilai sangat bermanfaat.
"Kita tidak bicara untung rugi lagi. Kami lebih kepada manfaat dan keberpihakan kepada masyarakat," katanya.
Baca Juga: KPU Kalsel Terima Tanggapan Masyarakat, Satu Bacaleg Diduga ASN
Menurutnya, Jembatan Pulau Laut sangat penting. Baik dari pertumbuhan ekonomi di Tanah Bumbu-Kotabaru maupun menjadi gerbang IKN. Dengan dibangunnya Jembatan Pulau Laut, mobilitas barang dan orang akan meningkat.
Kepala Dinas PUPR Kotabaru, Suprapti Tri Astuti, menimpali jika sebelumnya pernah ada permintaan jika jembatan Pulau Laut hanya setinggi 24 meter saja, berbeda dengan kesepakatan saat ini yang mencapai 30 meter. Pihaknya juga mengaku siap melayani pembiayaan pembangunan Jembatan Pulau Laut selama 5 tahun dengan anggaran Rp100 miliar per 12 bulan.
"Nanti tinggal review saja. Mana yang perlu disamakan. Nanti juga ada lagi undangan PUPR Kalsel membahas hal ini," kata dia.
