Opini

Tak Ada yang Lebih Baik dari Mahfud MD

Mahfud MD adalah sosok paling otentik di republik ini. Dia tak peduli pencitraan. Dia tak pernah memikirkan algoritma media sosial.

Featured-Image
Mahfud MD

Di jajaran kabinet Jokowi, Mahfud adalah pekerja keras yang tak bisa diam dan melihat orkestrasi politik. Padahal, bisa saja dia duduk manis sembari menikmati betapa manisnya kursi kekuasaan. Namun dia tetap tak segan untuk mengotori tangan. Dia bekerja dan memperkuat pemerintahan dengan cara mengungkap saiapa saja mereka yang mempermainkan hukum dan aturan.

Dia muncul sebagai suara pemerintah dalam banyak kasus besar. Mulai kasus Ferdy Sambo hingga kasus hilangnya potensi keuangan negara hingga triliunan. Mahfud seakan memegang sapu kotor di dalam pemerintahan. Dia terus bekerja, meskipun banyak yang mencaci.

Baca Juga: Tarung HMI, GMNI dan PMII di Pilpres 2024

Manusia seperti Mahfud langka di negeri ini. Dia bukan capres yang hanya ikut apa kata partai politik lalu mengorbankan impian banyak anak muda. Dia juga bukan capres yang berkunjung ke daerah selalu menaiki mobil kap terbuka lalu menyebar senyum dan terentang dalam kampanye.

Dalam posisi seorang diri, dia rawan menjadi sasaran tembak banyak kelompok. Dia tahu persis semua langkah yang dipilihnya. Saat diancam seorang anggota dewan akan diperkarakan, dia malah mengancam balik dengan argumentasi yang kokoh.

Sikapnya yang berani membuka banyak hal itu adalah ciri seorang intelektual. Dia tidak bermumah di menara gading, tetapi memilih berumah di menara api, yang menyebar cahaya terang ke mana-mana.

Sebagai intelektual, dia tidak selalu disukai banyak orang. Sebab tugas intelektual adalah membuka wawasan dan mencerahkan publik. Dalam proses membuka wawasan itu, tentunya banyak pihak yang tidak nyaman, khususnya mereka yang ikut bermain dalam sirkuit pencarian cuan di sela-sela rambu hukum negeri ini.

Jalan Panjang

Dia lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada, 13 Mei 1957. Sejak belia, dia sudah karib dengan kultur pesantren. Dia belajar di pondok pesantren Somber Lagah di Desa Tegangser Laok.

Pondok Pesantren Somber Lagah diasuh Kiai Mardhiyyan, seorang kiyai keluaran Pondok Pesantren Temporejo atau Temporan. Pondok pesantren itu sekarang diberi nama Pondok Pesantren al-Mardhiyyah, memakai nama pendirinya, Kiai Mardhiyyan, yang wafat pertengahan 1980-an.

Mahfud menyerap dua sisi pendidikan, yakni pendidikan berbasis pesantren dan sekolah umum. Dia pun terus bersekolah hingga meraih gelar doktor ilmu hukum dari Universitas Gadjah Mada. Dia pun meniti karier akademisi hingga menjadi guru besar.

HALAMAN
1234
Editor


Komentar
Banner
Banner