bakabar.com, BANJARMASIN - Tahun depan siswa Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren bakal menerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H M Lutfi Saifuddin mengatakan, usulan itu optimis terlaksana, karena inisiatif komisi itu dimasukkan dalam rencana kerja tahun ini.
"Untuk renja (rencana kerja) 2022, Dinas Pendidikan harus menyertakan usulan komisi IV," tegas Lutfi, Jumat (12/3).
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan rencana itu sudah dilaporkan pada dinas Pendidikan dalam rapat kerja.
Lutfi menjelaskan, upaya memasukkan Madrasah Alyiah dan Pesantren dalam rincian Bosda ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Namun itu selalu gagal.
Pemerintah tidak bisa mengabulkan keinginan tersebut, alasannya, usulan selalu disampaikan dalam rapat perubahan anggaran.
Kali ini ia begitu optimis bisa dikabulkan, karena memanfaatkan momen kepal daerah dalam menyusun RPJMD lima tahunan.
"Bahkan kami usahakan masuk dalam RPJMD kepala daerah," Sambung lutfi.
Realisasi Bosda itu juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel H M Yusuf Effendi. Ia mengaku tak keberatan jika Madrasah Alyiah dan Pondok Pesantren ikut menerima bantuan dari pemerintah daerah.
"Tentu kita tidak keberatan, tergantung anggaran yang tersedia," kata Yusuf.
Yusuf membeberkan, tahun 2021 dana Bosda Kalimantan Selatan mencapai Rp24 miliar. Anggaran itu bersumber dari kas daerah.
Jika kemudian Madrasah Alyiah dan Pondok pesantren masuk dalam penerima Bosda, tentu anggaran itu akan ditambah.
Yusuf tak membeberkan berapa nominal uang yang akan diterima sekolah. Yang jelas jumlahnya tidak sama, tergantung pula dari kemampuan pemerintah daerah.
Ia berharap pada sekolah-sekolah yang akan menerima Bosda, bisa melengkapi berkas dan proposal yang dibutuhkan untuk pencairan nanti.