bakabar.com, BANJARMASIN - Ribuan massa aksi dari Aliansi Masyarakat Kalsel Melawan menggeruduk kantor DPRD Kalsel, Senin (1/9). Ketua dewan, Supian HK yang dicari-cari demonstran langsung muncul di tengah kerumunan massa.
Sejak awal massa aksi hanya ingin bertemu dengan orang nomor satu di rumah Banjar itu. Mereka tak mau bernegosiasi dengan siapapun kecuali Supian.
Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa, ojol, serta masyarakat umum itu berjalan kondusif. Tak ada gesekan antara massa aksi dengan aparat keamanan yang berjaga.
Meski sempat diguyur hujan, penyampaian aspirasi di depan kantor DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat tetap dilakukan.
Supian HK didampingi beberapa anggotanya, serta dikawal Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan diundang ke mimbar terbuka di atas mobil pengeras suara.
Di situ, lima poin berisi pernyataan sikap massa aksi disampaikan. Dari adanya tuntutan reformasi DPR, baik terkait tugas, gaji, dan tunjangan agar diefisiensikan sesuai dengan kondisi fiskal negara.
Lalu kecaman tindakan represif aparat terhadap masyarakat, serta menuntut Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mundur atau diberhentikan dari jabatannya, dan mendesak reformasi institusi Polri.
Pengawalan pengusutan kasus kematian Affan Kurniawan dan menuntut pertanggungjawaban konkret dari pihak terkait.
Pengawalan berbagai isu lokal di Kalsel serta menolak pembentukan Taman Nasional Meratus dan berbagai kebijakan merugikan lainnya di Kalimantan Selatan.
Serta tuntutan pengesahan Rancangan undang-undang (RUU) Perampasan Aset dan RUU Perlindungan Masyarakat Adat.
Supian HK sebagai Ketua DPRD Kalsel pun bersedia menandatangani pernyataan sikap tersebut, dan siap untuk menyampaikan secara langsung ke DPR pusat.
Bahkan, Supian HK menyatakan, siap mundur dari jabatannya apabila aspirasi dari masyarakat Kalsel tersebut tak dapat disampaikan secara langsung ke pusat.
"Saya siap mundur. Apabila situasi di Jakarta sudah kondusif saya akan langsung berangkat,” ujar Supian HK.
Meski demikian, massa aksi memberikan ultimatum apabila aspirasi tersebut tak betul-betul disampaikan maka mereka siap kembali turun kejalan pada Kamis (4/9) mendatang.
Usai penyampaian aspirasi, aksi unjuk rasa ditutup dengan doa bersama dipimpin Habib Fathurrahman Bahasyim. Lalu massa aksi membubarkan diri dengan tertib.