bakabar.com, RANTAU - Sempat menghebohkan warga, sumur bor yang mengeluarkan gas alam di Desa Tungkap, Kecamatan Binuang, Tapin, akhirnya diputuskan ditutup.
Penutupan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga, mengingat aroma gas yang keluar cukup menyengat.
"Kondisi terakhir sumur bor yang mengeluarkan gas sudah ditutup menggunakan tanah dan pasir. Seharusnya aroma gas tidak lagi tercium," papar Camat Binuang, Henderiyanor, Senin (16/10).
Adapun air di sekitar lubang bor yang mengeluarkan gas belum sempat dikonsumsi warga, "Pengeboran tidak lagi dilanjutkan, setelah tercium bau gas," lanjut Henderiyanor.
Penemuan yang menghebohkan itu terjadi, Rabu (4/10). Awalnya warga mengebor tanah untuk mendapatkan sumber air baru, setelah lokasi yang lama mengering akibat kemarau.
Kemudian dari salah satu titik yang dibor sedalam sekitar 31 meter, tercium bau tidak sedap seperti gas. Warga yang penasaran, lantas memantikkan api ke arah lubang.
Ternyata zat dalam lubang tersebut merespons, sehingga api pun berkobar setinggi sekitar 30 sentimeter.
Sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tapin juga telah melaporkan temuan tersebut ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan. Pengecekan akan dilakukan, tetapi belum dijadwalkan.
"Kami mengimbau warga agar berhati-hati dan memberikan batas jangkauan semburan gas," papar Kepala Dinas DLH Tapin, H Nordin, ketika dikonfirmasi, Kamis (12/10).
"Kalau bisa dibikin pagar. Kemudian sampah atau barang-barang yang mudah terbakar, jangan diletakkan terlalu dekat dengan lubang," pungkasnya.