Kenaikan Suku Bunga Acuan

Suku Bunga Acuan Naik, Perlambatan Ekonomi Intai Indonesia

Indonesia akan menghadapi perlambatan ekonomi, akibat dari kenaikan suku bunga acuan.

Featured-Image
Ilustrasi kondisi Indonesia di tengah badai ekonomi (Foto: Netralnews)

bakabar.com, JAKARTA – Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abdul Munaf mengungkapkan Indonesia akan menghadapi perlambatan ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan.

Hal itu terjadi karena perbankan di Indonesia akan merespon cepat dengan ikut menaikan suku bunga pinjaman dan simpanan.

“Pada akhirnya berpengaruh pada realisasi investasi, bisa jadi akan terjadi perlambatan ekonomi pada kuartal pertama 2023,” ujarnya kepada bakabar.com, Senin (23/1).

Dampak lain yang terjadi akibat kenaikan suku bunga acuan adalah beban fiskal pemerintah, terutama obilgasi dan surat utang. Dia mencontohkan obligasi ritel dimana tingkat suku bunga yang ditetapkan selalu mengikuti acuan dari Bank Indonesia.

Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen

“Artinya ketika suku bunga acuan ini meningkat maka akan menyebabkan kenaikan beban secara fiskal. Akibat dari bunga lebih tinggi yang harus dibayar pemerintah,” jelasnya.

Selain itu, dari sisi industri atau korporasi, kenaikan suku bunga akan mendorong pengusaha untuk melakukan pinjaman dari luar negeri. Pinjaman melalui instrumen surat utang korporasi luar negeri, memaksa pengusaha melakukan kredit menggunakan mata uang asing.

"Alasannya karena pembiayaan melalui kredit luar negeri, memiliki suku bunga yang lebih rendah dari pada dalam negeri," terang Abdul.

Di sisi lain, pinjaman dalam mata uang asing memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan dalam negeri.

Baca Juga: Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tetap Kuat

“Tetapi ketika mereka akan mengakses kredit dari luar negeri, biasanya dipengaruhi oleh exchange rate risk atau risiko nilai tukar yang terkadang perbuahannya sangat liar,” tandas Abdul.

Baru-baru ini, Bank Indonesia menetapkan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 25 basis point menjadi 5,75 persen. Keputusan itu merupakan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023.

Selain suku bunga acuan, Suku bunga Deposit Facility ditetapkan naik sebesar 25 basis point menjadi 5 persen. Sementara suku bunga Lending Facility juga mengalami kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 6,50 persen.

Editor
Komentar
Banner
Banner