bakabar.com, RANTAU - Berhasil menurunkan angka stunting, Pemkab Tapin mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan.
Penghargaan tersebut langsung diserahkan Wakil Presiden, KH Ma'aruf Amin, serta diterima Penjabat Bupati Muhammad Syarifuddin di Istana Wapres, Jumat (6/10) kemarin.
Keberhasilan mendapatkan penghargaan itu tidak lepas dari keberhasilan Tapin dalam melaksanakan program pemberian makanan tambahan sebagai salah satu upaya penurunan stunting.
"Kami bangga telah mendapatkan penghargaan tersebut, terutama karena langsung diserahkan Wakil Presiden," ungkap Syarifuddin.
Pemberian makanan tambahan sendiri telah dilakukan sejak 2022. Hasilnya terlihat dengan penurunan kasus stunting hingga mencapai 19 persen.
"Pemberian makanan tambahan cukup efektif dilakukan untuk menurunkan kasus stunting. Dari 33,5 persen di awal 2022, telah turun menjadi 14,5 persen hingga pertengahan 2023," jelas Syarifuddin.
Dipastikan pemberian makanan tambahan terus berlanjut, sekalipun pemegang tampuk pimpinan sudah berganti.
"Makanan tambahan tetap akan diberikan kepada ibu hamil dan menyusui, serta balita dan anak yang memiliki bergejala maupun risiko stunting," tegas Syarifuddin.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapin, H Sufiansyah, menjelaskan soal anggaran dari APBD 2023 sebesar Rp60 miliar untuk penanganan stunting.
"Penanganan kasus stunting di Tapin melalui program masing-masing organisasi perangkat daerah sudah cukup optimal. Namun jelas perlu ditingkatkan lagi," beber Sufiansyah.
"Kami menargetkan di akhir 2024, kasus stunting di Tapin berada di bawah 10 persen. Untuk mencapai target ini, tentu diperlukan dukungan semua pihak," pungkasnya.