bakabar.com, PELAIHARI – Bupati Tanah Laut (Tala) Sukamta mengharapkan para penyedia barang dan jasa berani masuk pada era kompetisi dan tidak tergantung dengan pemerintah lagi.
"Masih saya lihat pada sebuah kompetensi sering tidak siap menghadapi keterbukaan. Kita tidak bisa menutup mata, persaingan itu pasti terjadi. Ini harus kita siapkan, karena revolusi industri 4.0 itu akan mengarah yang mengeksekusi adalah aplikasi," ujar Sukamta.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara terkait Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi di di Aula Pencerahan Bappeda Tala, Rabu (4/3).
Menurutnya, agar berani masuk dalam era kompetensi yang transparan dan akuntabilitasnya bagus harus segera disiapkan tata aturannya, sehingga ketika bersaing tidak lagi meminta bantuan pemerintah.
Pada kegiatan itu, bupati juga mengharapkan ada pemahaman yang sama tentang pelaksanaan pekerjaan konstruksi, karena pekerjaan ini sangat krusial bagi pemerintah daerah baik dari proses pengadaan hingga pelaksanaannya.
"Yang selalu jadi masalah dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah pekerjaan konstruksi, oleh karena itu perlu penanganan yang serius sehingga tidak terjadi lagi masalah yang sering jadi temuan BPK," harapnya.
Sukamta menegaskan dirinya tidak ingin pada pelaksanaan pekerjaan pada 2020 masih memunculkan temuan-temuan yang sama seperti pelaksanan pada tahun sebelumnya.
Kegiatan itu dihadiri Kepala Bappeda Andris Evony, Kepala PUPR Agus Sektyaji, Kepala Diskominfo Rudy Ismanto. Bertugas sebagai narasumber Hery Suroso dari Universitas Negeri Semarang dan Trainer Nasional Pengadaan Barang dan Jasa LKPP-RI.
Baca Juga:BNN Kalsel Gelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba di Tala
Baca Juga: Pemkab Tala dan BTN Kerjasama Rumah Bersubsidi untuk ASN dan PTT
Baca Juga: Sukamta Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas Tala
Baca Juga: Sukamta Ingatkan Agar Transparan Penggunaan Desa
Reporter: Ahc14
Editor: Puja Mandela