bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo merasa sudah cukup sering memberikan tanggapan soal kasus pembunuhan Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Yoshua dan meminta wartawan menanyakan perkembangan kasus itu kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Tanyakan ke Kapolri. Saya sudah keseringan menyampaikan mengenai hal itu. Tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya,” kata Presiden Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan soal penetapan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka, di Istana Kepresidenan Jakarta, dilansir Antara, Jumat (12/8).
Presiden Jokowi juga enggan menanggapi soal motif pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua yang belum terungkap. Dia kembali meminta wartawan menanyakan hal itu kepada Listyo Sigit Prabowo.
“Tanyakan ke Kapolri karena sudah jelas semuanya. Tanyakan ke Kapolri,” tegas Jokowi mengulangi pernyataannya.
Sebelumnya, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua. Penetapan Ferdy sebagai tersangka itu diumumkan langsung oleh Kapolri Listyo Sigit.
Tim penyidik Mabes Polri telah memeriksa tersangka Ferdy Sambo di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Hasilnya, Ferdy Sambo mengaku melakukan aksinya setelah menerima telepon dari sang istri Putri Candrawathi.
Berdasarkan pengakuan Ferdy Sambo, dirinya merasa sakit hati karena aksi Brigadir Yoshua terhadap istrinya menjatuhkan harkat dan martabat keluarganya. Sehingga, Ferdy memerintahkan tersangka E dan RR untuk membunuh Yoshua.
Berdasarkan pantauan, motif pembunuhan Brigadir Yoshua yang dikatakan Ferdy Sambo cukup ramai dibicarakan publik di media sosial. Dalam sejumlah pemberitaan mengenai Ferdy Sambo di YouTube, beberapa warganet berkomentar bahwa motif pembunuhan yang dikatakan Sambo janggal.
Warganet bertanya-tanya, jika pelecehan terjadi di Magelang, mengapa istri Sambo masih berkenan berada satu mobil dengan Brigadir Yoshua dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.