Hot Borneo

Sudah Injury Time, Televisi Analog di Banjarbaru Disuntik Mati

Sebanyak 222 kabupaten atau kota, termasuk Banjarbaru tak akan bisa lagi menikmati siaran televisi analog mulai Rabu (2/11) tengah malam nanti.

Featured-Image
Kepala Dinas Kominfo Banjarbaru, Asep Saputra, menjelaskan perihal suntik mati televisi analog. Foto: Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Sebanyak 222 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Banjarbaru, tak akan bisa lagi menikmati siaran televisi analog mulai, Rabu (2/11) pukul 23.59 Wita.

Berdasarkan situs siarandigital.kominfo.go.id, jam hitung mundur suntik mati televisi analog sudah menunjukkan angka 0 hari. Artinya Analog Switch Off (ASO) bakal diluncurkan mulai pukul 00.00 Wita, Kamis (3/11).

Sebelumnya ASO sempat dijadwalkan Agustus 2022. Namun kembali terjadi penundaan hingga siaran analog masih tetap bisa dinikmati oleh pengguna televisi analog.

"Tidak hanya Banjarbaru, karena siaran televisi analog seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan akan serentak dimatikan," papar Asep Saputra, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banjarbaru.

"Terkait penghentikan siaran televisi analog, sudah disosialisasikan ke masyarakat sejak tiga hingga empat bulan. Sekarang sudah injury time dan mudah-mudahan masyarakat memahami ASO ini," imbuhnya.

Namun demikian, Diskominfo Banjarbaru belum mendapatkan kejelasan, perihal bantuan Set Top Box (STB) gratis dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.

"Terkait bantuan STB, sampai sekarang kami belum mendapatkan informasi apapun dari pemerintah pusat. Ini yang sedikit menjadi dilema, ketika siaran televisi analog sudah mulai dihentikan," tukas Asep.

Tercatat sekitar 200 warga Banjarbaru diusulkan menerima STB gratis dari pemerintah. Adapun harga STB di pasaran berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.

Setelah menggunakan STB dan migrasi siaran televisi analog ke digital, masyarakat tidak dapat lagi menikmati siaran televisi menggunakan antena.

"Kami hanya menyiapkan data usulan, tetapi yang menetapkan dan membagikan by address ke masyarakat adalah pemerintah pusat. Kami berharap masyarakat Banjarbari mengerti situasi ini," pungkas Asep.

Editor


Komentar
Banner
Banner