bakabar.com, MARABAHAN – Sesi pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Barito Kuala, Rabu (10/3), ternyata melampaui ekspektasi.
Sesi perdana vaksinasi ASN maupun tenaga harian lepas di bidang pelayanan publik ini, dilakukan di Aula Selidah Marabahan.
Meski dosis hanya diperuntukkan 150 orang, jumlah peserta yang hadir ternyata jauh lebih banyak.
Hal tersebut disebabkan tidak semua dari 150 orang yang diudang mengikuti vaksinasi, berhasil lulus screening.
Beberapa di antaranya disebabkan tensi darah atau gula darah yang melampaui angka standar vaksinasi.
Mereka yang harus ditunda menerima vaksinasi, kemudian digantikan ASN maupun tenaga harian lepas lain yang sudah menunggu giliran.
Di antara satuan kerja yang mengikuti vaksinasi sesi perdana adalah Sekretariat Daerah, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim), serta Satuan Polisi Pamong Praja.
“Teknis vaksinasi dilakukan bergiliran berdasarkan satuan kerja,” ungkap Dwikorawati, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Batola.
Dijadwalkan vaksinasi berlangsung setiap Rabu, Kamis dan Jumat dengan sasaran satuan kerja berbeda-beda.
“Alhamdulillah pencapaian hari pertama melampaui ekspektasi, karena hampir semua yang terdaftar menghadiri undangan vaksinasi,” beber Dwikorawati.
Selain ASN dan tenaga harian lepas, sejumlah anggota TNI dan wartawan juga mendapatkan vaksinasi.
Kendati penyuntikan dosis pertama khusus anggota TNI/Polri sudah berakhir sepekan lalu, terdapat beberapa orang yang terlewatkan akibat gagal screening.
“Anggota TNI yang belum mendapatkan vaksin, akhirnya digabung bersama petugas pelayanan publik lain,” imbuh Dwikorawati.
Total digunakan 55 vial CoronaVac dalam vaksinasi tahap kedua di Batola. 40 vial di antaranya diterima TNI dan Polri.
Mengingat 1 vial dapat digunakan untuk 10 orang, berarti jumlah petugas pelayanan publik yang telah mendapatkan vaksinasi berjumlah 550 orang.
Di sisi lain, jumlah vaksin tahap kedua yang diterima Batola berjumlah 2.000 dosis atau 200 vial.
“Kalau 200 vial itu habis, kami segera mengusulkan atau mendapatkan kiriman vaksin lagi. Ketika sudah datang, vaksin juga langsung digunakan,” tegas Dwikorawati.
“Sesuai instruksi Kementerian Kesehatan, sasaran petugas pelayanan publik sebanyak 26.000 orang. Mereka termasuk TNI/Polri, ASN dan wartawan,” tandasnya.