kasus stunting

Stunting Tinggi, Wapres Ma'ruf Amin Beri Catatan untuk Jember

Stunting masih jadi problem di Indonesia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin punya tiga catatan penting untuk Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Featured-Image
Wapres Ma'aruf Amin usai memberikan bantuan cegah stunting kepada ibu dan anak di Jember, Rabu (6/12).(apahabar.com/M Ulil Albab)

bakabar.com, JAKARTA - Stunting masih jadi problem di Indonesia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin punya tiga catatan penting untuk Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pertama, kata Ma'aruf, pastikan bantuan stunting diberikan tepat sasaran. Dan tentu saja tak tumpang tindih dengan program serupa lainnya.

Pemkab Jember mesti memetakan kantong-kantong wilayah stunting. Juga mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim: Penanganan Stunting Butuh Sinergitas

"Selanjutnya, susun program untuk mengintervensi masalah yang ada dengan mengajak semua pihak untuk ikut terlibat," pesannya di sela penyerahan 10 ribu paket bantuan untuk ibu dan anak di Jember, Puger, Rabu (6/12).

Kedua, optimalkan kolaborasi percepatan penurunan stunting. Antara pemerintah pusat dan daerah dengan unsur lainnya. Tidak hanya dengan sektor swasta, tetapi juga perguruan tinggi, organisasi profesi, ormas, tokoh agama, masyarakat hingga media.

Ketiga, pemberian bantuan pangan agar tak hanya diberikan kepada anak stunting.
Karena juga penting untuk ibu hamil.

Juga kepada balita yang sehat untuk menjaga asupan gizi mereka. Agar tak mengalami penurunan berat badan. "Utamanya ibu hamil dan anak-anak dari keluarga berisiko stunting," imbuhnya.

Bagi dia, stunting masih menjadi persoalan besar. Mendesak untuk diselesaikan bersama.

Karena tak hanya berdampak pada kondisi fisik anak. Tapi juga kesehatan, hingga kemampuan berpikirnya.

Baca Juga: Dehidrasi sampai Stunting, Dampak Bahaya Diare pada Bayi

Kata dia, anak stunting nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang produktivitasnya rendah. Di mana pada akhirnya bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. Dan makin menimbulkan persoalan ketimpangan sosial dan kemiskinan.

"Generasi penerus yang stunting akan membawa masa depan bangsa yang stunting pula," ucapnya dalam sambutannya, dikutip bakabar.com.

Biar tahu saja. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan 2022. Prevalensi balita stunting di Jember mencapai 34,9 persen. Kabupaten ini mencatat angka tertinggi di Jawa Timur.

Editor


Komentar
Banner
Banner