Sariawan

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau Sariawan, Sakit yang Perih dan Mengganggu

Stomatitis Aftosa Rekuren adalah peradangan dengan rasa terbakar pada jaringan lunak rongga mulut, biasanya disebut sariawan. Ada 10 kemungkinan penyebabnya.

Featured-Image
Ilustrasi Penyakit Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). Foto: dictio.id

bakabar.com, JAKARTA -  Stomatitis Aftosa Rekuren adalah peradangan dengan rasa terbakar pada jaringan lunak rongga mulut, biasanya disebut sariawan. Ada 10 kemungkinan penyebabnya.

Melansir dari academia.edu, SAR merupakan lesi pada mukosa mulut yang terjadi akibat beberapa faktor dengan tanda klinis berupa lesi putih kekuningan, bentuk bulat atau ovoid dan memiliki lingkaran tepi disertai inflamasi, yang terjadi secara berulang dan mengakibatkan rasa sakit pada mulut.

Ternyata sariawan atau SAR bisa terjadi karena banyak faktor. Ada 10 hal yang menjadi kemungkinan penyebab terjadinya sariawan. Yuk dicek, barangkali bisa jadi jawaban bagi Anda.

1.  Genetik

Bahwa hubungan genetic berpengaruh terhadap timbulnya SAR. Dari orang yang menderita SAR memiliki paling tidak satu orang tua yang juga menderita SAR ini.

2.  Imun Tubuh

Respon imun merupakan peran utama SAR terjadi pada pasien dengan imunodefiensi sel B dan dari pasien SAR mempunyai kompleks dari sirklus imun. Ulserasi dapat disebabkan oleh pengendapan imonoglobulin dan komponen-komponen komplemen dalam epitel atau respons imun seluler terhadap komponen-komponen epitel.

Antibodi tersebut bergantung pada mekanisme sitoksik atau proses penetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jika sistem imunologi mengalami abnormalitas, maka dengan mudah bakteri ataupun virus menginfeksi jaringan lunak disekitar mulut.

3.  Hematologi

Pasien SAR merupakan penderita kekurangan zat besi, vitamin B12 atau folid acid dan mungkin juga terdapat anemia. Penyembuhan stomatitis aftosa rekuren sering terjadi sesudah terapi untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut.

4.  Gastrointestinal

Hanya sebagian kecil dari pasien-pasien mempunyai gejala gastrointestinal, terutama penyakit pada usus kecil yang berhubungan dengan malabsorpsi.

5.  Hormon

Pada umumnya penyakit SAR banyak menyerang perempuan, khususnya terjadi pada fase stress dengan sirkulasi menstruasi. SAR dapat berlanjut atau berhenti selama kehamilan dan karena pada sebagian kecil wanita ulserasi berkembang hanya selama fase luteal dari siklus menstruasi maka kadang-kadang hal ini berhubungan dengan adanya perubahan - perubahan pada hormonal.

6. Trauma

Trauma rongga mulut dapat berpengaruh cepatnya perkembangan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). Trauma tersebut disebabkan karena tergigitnya mukosa rongga mulut, sikat gigi atau makanan yang tajam yang bisa menyebabkan luka pada mukosa rongga mulut.

7.  Alergi

Bahan-bahan allergen yang diduga berhubungan dengan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah benzoic acid dan cinnamic aldehide yang sering dipakai sebagai penyedap rasa, kacang kenari, tomat, buah-buahan terutama strawberry, coklat, kacang tanah, sereal, kacang, keju, tepung terigu atau gandum yang mengandung gluten.

8.  Stres

Studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara stres dan terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) dari populasi masyarakat. Tetapi faktor stress dalam perkembangan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) masih perlu diteliti lebih lanjut.

9.  Bakteri

Bakteri jenis streptococcal diduga berperan dalam terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). Jenis bakteri lain yang juga berperan adalah Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, dan Helicobacter pylori.

10. Defisiensi nutrisi

Stomatitis Aftosa Rekuren juga bisa terjadi karena defisiensi nutrisi, terutama kekurangan zat besi, vitamin B3 (pellagra), vitamin C (scurvy), asam folat, atau vitamin B12.

Nah, itulah 10 penyebab sariawan. Cek jika Anda sering sariawan, mungkin ada yang Anda alami dari 10 penyebab itu. 

Editor
Komentar
Banner
Banner