bakabar.com, BANJARBARU – Pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terdampak selama pandemi Covid-19. Ini dibuktikan dengan hasil panen di Kalsel yang mencapai hingga 2 juta ton.
“Perhitungan dari hasil panen sekitar 2 juta ton, dari target 1,7 juta. Jadi kita banyak kelebihan 300 ribu ton,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman, melalui sambungan telepon kepada bakabar.com, Senin (23/11) siang.
Keberhasilan ini kata dia, tak lain berkat semangat para petani dalam pemenuhan target persediaan beras untuk masyarakat Kalsel. Selain itu, juga dukungan pemerintah pusat melalui bantuan sarana produksi tanaman yaitu pemberian benih, pupuk, herbisida, serta perbaikan infrastruktur, seperti tanggul-tanggul.
“Optimasi lahan untuk peningkatan indeks pertanaman dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam, kemudian dua kali tanam menjadi tiga kali tanam,” sebutnya
Stok beras saat ini mampu mencukupi kebutuhan hingga 3-4 kali lipat. Perhitungan ini berdasarkan jumlah masyarakat Kalsel sekitar 4,3 juta jiwa dan memerlukan hanya sekitar 400 ribu ton beras saja.
“Produksi kita sekitar 2 juta ton, kalau dijadikan beras sekitar 1,6 juta ton. Dalam satu tahun kita masih bisa bertahan, terutama kebutuhan beras lokal,” terangnya
Ketersediaan beras diperkirakan dapat bertahan hingga setahun ke depan, baik yang tersimpan di lumbung kabupaten/kota atau kecamatan, Bulog hingga rumah-rumah petani. Walau dapat bertahan lama, dia memastikan beras lokal tidak akan turun kualitas rasanya.
“Beras lokal itu kalau disimpan makin lama makin bagus. Daya kadar airnya masih baik dan kalau dimasak tidak cepat basi. Apalagi sesuai dengan selera lidah kita,” imbuhnya