bakabar.com, BALIKPAPAN – Warga Balikpapan mendadak dibuat penasaran dengan sosok AL, pelaku pencabulan siswi SMP di Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
Akun media sosialnya pun menjadi trending dalam kolom pencarian. Ribuan komentar mengisi unggahan akun instagram AL yang kini telah dikunci.
Informasi yang dihimpun bakabar.com, AL cukup dikenal di kalangan pejabat lantaran rajin mengkritik kinerja pemerintah. Sepak terjang AL cukup berpengalaman.
Pria bergelar megister ilmu administrasi di Universitas Muhammadiyah Malang ini dipercaya menjadi dosen di salah satu universitas di Balikpapan.
Tidak hanya dosen, AL cukup aktif dalam bidang perlindungan anak. Beberapa anak korban kekerasan seksual kerap didampinginya untuk menghilangkan trauma si anak.
Ia acapkali menjadi narasumber awak media dalam mengkritisi kekerasan seksual pada anak. AL juga membangun Yayasan bernama ALIF (AL Ilmi Foundation) sekitar tahun 2011.
Beranjak dari situ, AL juga mencoba berkecimpung di bidang kontruksi. Bahkan mendalami bidang ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hingga akhirnya membuka jasa sertifikasi K3.
“Kenal saya sama yang nyabulin ini, dulu ambil sertifikasi sama dia,” tulis akun @maya_sgr03.
Pada tahun 2020 lalu, AL memberanikan diri untuk terjun ke dalam bursa Pilkada Kota Balikpapan melalui jalur independen berpasangan dengan seseorang purnawiran.
Mengusung visi misi mengatasi permasalahan banjir, kekerasan seksual pada anak, putus sekolah, perceraian, hingga mengentaskan masalah korupsi.
AL bahkan mengklaim telah mengantongi 20 ribu bukti dukungan yang dilengkapi dengan fotokopi KTP dan surat pernyataan dari warga yang bersangkutan.
“Saya pernah dimintai KTP katanya untuk dukungan dia maju jadi calon wali kota jalur independen. Terus minta fotocopy KTP keluarga saya juga, tapi saya nggak ngasih,” tutur Ahmad, warga Karang Rejo.
Namun berjalannya waktu AL menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan. Ia mendatangi kantor KPU seorang diri tanpa didampingi Tim nya pada Februari 2020 lalu. AL mengatakan saat itu syarat dukungannya belum mencapai persyaratan yang diminta yakni 39.450 dukungan.
Setelah gagal mencalonkan diri, AL juga merupakan pimpinan perusahaan bergerak di bidang media. Sayangnya usaha media nya tersebut terbilang jalan di tempat, lantaran beberapa pekerjanya tidak betah karena tidak mendapatkan gaji sesuai yang diinginkan.
“Awalnya saya ngelamar jadi admin, tapi sama dia katanya jadi sekretaris pribadi. Tapi nggak tahu kerjanya apa. Terus disuruh ke lapangan juga cari berita. Terima gaji terakhir Rp 500 ribu,” ungkap mantan pekerja berinisial DA.
Seperti diketahui, AL ditangkap Satreskrim Polres Penajam Paser Utara (PPU) lantaran mencabuli anak di bawah umur berinisial P (14) sebanyak dua kali.
Mantan Bacalon Wali Kota Balikpapan Ditangkap Kasus Cabul, Begini Kronologinya