"Tetaplah berbuat baik, tebarkan kebahagiaan, serta jangan mengharap apapun,".
Demikian penggalan cerita yang disampaikan Taufik Hidayat, salah seorang warga Dusun Mandala, Desa Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Kata dia, ungkapan tersebut kerap didengar, utamanya dari sosok Hendriko Nur Cahyadi, polisi berpangkat Aipda yang bertugas di Polsek Tlanakan.
Hendriko Nur Cahyadi merupakan Bhabinkamtibmas Desa Tlanakan. Sosoknya dikenal humanis dan ramah, serta suka berbaur dengan masyarakat.
"Saya senang dengan beliau. Selalu meluangkan waktu sambang atau anjangsana ke warga Desa binaannya, meski sebentar," cerita Taufik kepada bakabar.com, Sabtu (1/7)
Melalui sambang ke sekolah-sekolah, mushola, Hendriko melakukan edukasi, melakukan pembinaan, serta penyuluhan, mulai dari TK, SMP, hingga SMA di wilayah setempat.
Dia tidak menampik bahwa penegakan hukum di negeri ini memang kerap dihujani berbagai persoalan. Meski begitu, ketika mengenal Hendriko, pandangannya kian berbeda.
"Saya rasa salah besar jika kita menganggap semua polisi itu tidak punya hati dan perasaan. Karena masih banyak polisi-polisi tulus, ramah, dan baik hati di negeri ini," katanya.
Hendriko yang kerap hadir ditengah-tengah masyarakat memang bukan hal baru. Semboyan "Melindungi, Melayani, serta Mengayomi" nampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Demikian halnya anggapan Amsia. Nenek berumur 75 tahun.
Janda kurang mampu asal warga Tlanakan ini mengaku senang karena pernah dibantu pihak kepolisian. Sehingga beban yang dialaminya terbantu dan dapat teringankan.
"Saya bangga dan mengucapkan terimakasih. Saya bersyukur dibantu oleh polisi baik hati," katanya.
Terpisah, menanggapi hal tersebut, polisi yang telah mengabdi selama 19 tahun ini menjawab dengan santai. Keinginannya, polisi semakin dicintai berbagai lapisan masyarakat.
"Khoirunnas anfauhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya," ujarnya singkat saat menanggapi pertanyaan bakabar.com.